Hatiku Terluka Kedua Kalinya

Hatiku Terluka Kedua Kalinya


Hatiku Terluka Kedua Kalinya

Posted: 12 Feb 2015 07:46 PM PST

Hatiku Terluka

Hatiku Terluka

"Tuhan Yesus saya mohon berikanlah saya pasangan hidup yang seiman dengan saya, seorang laki-laki yang bisa membimbing saya dalam jalan-Mu dan lebih taat dari saya." Itulah sepenggal doa yang selalu saya bawa dalam pergumulan hidup saya semasa remaja. Saat saya remaja boleh dibilang saya tidak pernah mempunyai teman cowok yang special karena takut orang tua saya marah. Namun saat saya duduk di bangku SMA kelas III saya dipertemukan dengan seorang cowok sesuai kriteria yang seiman dengan saya.

Selisih umur kami waktu itu sekitar 6 (enam) tahun, singkat cerita semua sangat indah karena dia mencintai saya demikian sebaliknya saya juga sangat mencintai dia apalagi kami seiman sehingga hubungan kami boleh dibilang mendapat restu dari orang tua saya. Namun setelah 1 (satu) tahun kami berpacaran ternyata cowok saya telah mempunyai wanita lain dan yang membuat saya terpukul adalah kekasih barunya itu telah hamil hasil dari hubungan mereka. Perasaan saya sangat hancur waktu itu, saya sangat membenci dia dan cukup lama saya berdoa untuk bisa melupakan dia.

Puji Tuhan bersama berjalannya waktu saya bisa melupakan dia, karena saya disibukkan dengan persiapan memasuki dunia kampus. Awal yang baru menjadi mahasiswi di perguruan tinggi negeri di kota kelahiran saya dan tak disangka juga saya bertemu dengan cowok yang berbeda kampus denganku. Hubungan kami yang bermula hanya sebagai teman nongkrong untuk berbagi cerita dalam hal otomotif berubah menjadi hubungan yang special setelah dia menyatakan cinta kepada saya.

Kami menjalani hubungan secara backstreet alias secara sembunyi-sembunyi karena orang tua saya sama sekali tidak merestui hubungan kami yang berbeda agama, setiap kami hendak bertemu saya harus menunggu dia di suatu tempat yang jauh dari rumah saya. Seperti itulah kebiasaan yang kami jalani harus sembunyi-sembunyi agar orang tua saya tidak mengetahui hubungan kami. Kami berpacaran cukup lama sekitar 6 (enam) tahun, hubungan kami berjalan dengan begitu banyak kesedihan, perlakuan kasar, kebohongan, dan air mata. Saya banyak berbohong ke orang tua saya bahkan saya seringkali membuat mereka menangis akibat kelakuan saya yang lebih memilih pacar yang tidak seiman itu.

Walaupun saya sering mendapat perlakuan kasar dari dia, sering melihat pacar saya pergi dengan perempuan lain tapi entah kenapa saya tetap memaafkan dia dan tetap berhubungan dengan dia dengan rencana-rencana yang kami bayangkan yaitu menikah dengan dia sampai-sampai saya berjanji untuk pindah agama mengikuti dia. Saya akui sejak berhubungan dengan dia saya menjadi pribadi yang berubah total tidak pernah ke gereja, sering berbohong ke orang tua dan keluarga bahkan saya sudah tidak pernah lagi membaca alkitab dan berdoa secara kristiani. Sampai suatu malam Tuhan menunjukkan sifat asli pacar saya lewat mimpi, dalam mimpi saya melihat cowok saya sedang tidur dengan perempuan lain di rumahnya.

Entah kenapa saya ingin membuktikan mimpi saya itu dan keesokan paginya saya sengaja berangkat kuliah lebih pagi, dengan mengendarai motor saya langsung pergi ke rumah pacar saya. Sesampai di depan rumahnya saya melihat mobil dia ada, karena kami berpacaran sudah cukup lama saya memiliki kunci duplikat rumah dia, sayapun segera masuk menuju kamar dia, setelah saya ketok-ketok beberapa kali diapun akhirnya membukakan pintu betapa kaget dan shock hati saya melihat perempuan lain sedang berada di tempat tidur dia dengan mengenakan baju tidur super sexy. Saya sangat sedih, sangat kecewa, putus asa dan hanya bisa berkata Tuhan Yesus ternyata mimpi saya semalam benar adanya, hati saya hancur dan saya sempat marah kepada Tuhan kenapa Tuhan mempertemukan saya dengan dia dan kenapa saya bisa bertahan selama 6 (enam) tahun dengan dia.

Sejak kejadian itu saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, setelah kami putus saya tetap tidak ke gereja karena saya pikir Tuhan pasti tidak akan mengampuni dosa-dosa saya sampai akhirnya saya dipertemukan dengan seorang pemuda yang seiman dengan saya, awal dia kenal saya dia sudah berniat baik walaupun dia belum mengenal saya sama sekali. Dan yang membuat saya sangat yakin dialah pilihan Tuhan untuk saya karena dialah yang mengajak saya ke gereja setelah hampir 4 (empat) tahun saya tidak menginjakkan kaki di gereja, rupanya dia tahu kalau saya tidak pernah ke gereja dari orang tua saya. Setelah kami saling kenal waktu itu dia sudah berani bertemu orang tua saya untuk mengatakan bahwa dia ingin menjalin hubungan baik dengan saya sampai kami siap menikah nantinya, di saat itu juga orang tua saya bercerita tentang mantan pacar saya yang tidak seiman dahulu yang telah membuat saya meninggalkan Tuhan juga keluarga.

Saat pertama kali saya masuk gereja tubuh saya serasa lemas, saya tidak mampu menegakkan kepala saya untuk melihat salib Yesus, bibir saya kelu setiap memuji nama Tuhan dan saya benar-benar menangis saat berdoa kembali dalam nama Tuhan Yesus saya sungguh memohon ampun atas dosa-dosa saya. Saya bertobat dan mengakui semua dosa-dosa yang telah saya perbuat. Saya sadar ternyata doa-doa saya semasa remaja untuk bisa memiliki pedamping hidup yang seiman dan bisa membimbing saya telah dikabulkan oleh Tuhan Yesus.

Saya telah dibutakan oleh hal-hal duniawi namun di saat langkah saya mulai semakin jauh dari Tuhan Yesus, di saat itulah kuasa Tuhan Yesus bekerja melalui mimpi yang walaupun menurut banyak orang mimpi hanyalah sekedar bunga tidur tapi menurut saya lewat mimpi itulah kuasa Tuhan Yesus nyata dan amien. Tuhan Yesus memanggil saya kembali menuju jalan-Nya dan Tuhan Yesus tidak ingin saya meninggalkan Dia itu karena Tuhan Yesus sangat mengasihi dan mencintai saya walaupun saya telah mendukakan hati-Nya. Sungguh aku bersyukur Tuhan, mempunyai Tuhan seperti Engkau yang Maha Dahsyat, ajari aku selalu Tuhan untuk menjadi pengikut-pengikut-Mu yang setia memikul salib-Mu di sepanjang hidup dan matiku.

Salam,

LPS

LOMBA MENULIS KESAKSIAN

Hatiku Terluka Kedua Kalinya is a post from: Renungan Harian Kristen

Rancangan Damai Sejahtera Tuhan

Posted: 12 Feb 2015 07:10 PM PST

Rancangan Damai Sejahtera

Seiring waktu berlalu begitu cepat. Tak ada seorangpun yang mampu melewati hidup ini tanpa ikut campur tangannya Tuhan yang luar biasa. Dari sekian tahun begitu banyak cobaan yang saya dan keluarga saya alami, ternyata Tuhan tidak pernah meninggalkan kami.

Dulu sewaktu saya kelas 6 SD, keluarga saya mendirikan sebuah warung kecil-kecilan dekat pinggir jalan dan ayah saya bekerja sebagai mandor di labuhan angin. Singkat cerita sekitar 3 bulan setelah kami buka warung, kini warung kami yang tadinya kecil sekejap menjadi sebuah toko besar di lingkungan tersebut. Ya, dengan santainya kami sebagai anak hanya menikmati kejayaan tersebut tapi kami tidak kenal betul siapa Tuhan itu. Setiap paginya saya dan keluarga memang berdoa tapi hanya sebagai formalitas begitu saja dan keseringan doa dengan Doa Bapa Kami.

Seperti firman Tuhan berkata di Amsal 23:4, "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkanlah niatmu itu." Benar apa kata firman Tuhan ternyata selama ini kami mengumpulkan uang untuk kekayaan kami bukan untuk kesenangan Tuhan. Dan tidak lama kami menikmati harta tersebut sekitar 2 bulan setelah kami punya segalanya warung kami pun tutup (bangkrut). Saya dan 2 orang saudara saya diserang penyakit guna-guna dari orang yang tidak senang ketika melihat kami jaya dan semua harta habis dengan sekejap. Penyakit ditambah ayah keluar dari pekerjaan dan harta pun habis akhirnya semua kami mulai dari NOL besar. Harta habis bukan untuk kesenangan kami tetapi habis karena kami lebih mengandalkan dukun untuk menyembuhkan penyakit kami dibanding Tuhan. Sekali bertemu dengan dukun bisa menawarkan sampai 5 juta rupiah demi kesembuhan kami.

Setelah semuanya habis akhirnya kamipun nyerah dan keadaan ini, saya mulai berpikir dimanakah kekayaan itu? Dimana? Dan dimana? Kenapa Tuhan izinkan ini terjadi dalam keluarga kami? Tuhan jahat? Tuhan tidak sayang sama keluargaku? Mama lemah papa capek, dimana Kau Tuhan? Sambil menangis saya benci dengan semua orang kaya terlebih lebih sama orang yang telah membuat kami bangkrut kebencian saya mulai besar terhadap semua ini.

Semuanya hilang kami sudah tidak berdaya lagi, tidak ada kekuatan, saudara menjauh, sahabat menjauh, temanpun menjauh. Seruan hati papa, "Tuhan kami pasrah hanya pada-Mu. Bantu kami Tuhan. Sembuhkan anak-anakku, ambil semua hartaku tapi jangan ambil anakku." Selang waktu berlalu seorang pendeta datang menghampiri keluarga kami yang notabenya kami tidak pernah kenal dengan hambanya dan berniat membawa keluarga kami ketempat dimana ia tinggal.

Singkat cerita setelah kami tiba di rumah pendeta tersebut, kami diajarkan betul tentang kasih dan rencana Tuhan di setiap hidup manusia. Kami diajarkan saat teduh di pagi hari dan puasa bersama. Setelah segala sesuatu berlalu akhirnya kami dibaptis kembali di gereja kharismatik, dan di sana kami benar-benar mengerti apa arti dari sebuah baptisan yang sesungguhnya. Setelah dibaptis kami memiliki hidup yang baru dan serasa terlahir kembali dari sekian lama kami terikat dengan manusia lama kami.

Dari kesaksian hidup saya ini akhirnya saya dan keluarga benar-benar mengerti bahwa harta bukanlah segalanya. Memulai dari nol kembali, di sini kami diajarkan untuk bersabar dalam memulai usaha-usaha kecil. Ayah kembali bekerja bukan mandor lagi tetapi sebagai tukang becak yang hanya mencukupi makan pagi, siang dan malam. Tetapi saya dan keluarga tidak menyerah dengan keadaan ini, kami terus berusaha bekerja keras bagaimana untuk bisa bertahan hidup. Papa, mama dan kami 6 orang anak, 5 di antara kami bisa sekolah dan tidak terasa luar biasanya pekerjaan Tuhan, ternyata 3 orang di antara kami bisa menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA), 2 orang bekerja dan 1 orang adik saya masih sekolah di bangku SMA hingga saat ini kelas X.

Di setiap doa yang kami panjatkan di hadapan Tuhan, papa dan mama sangat berharap kami bisa melanjutkan perkuliahan. Mungkin di mata manusia keluarga saya tidak sanggup untuk menyekolahkan kami lebih tinggi, uang makan saja belum cukup apa lagi bermimpi menyekolahkan anak lebih tinggi, tapi ketika Tuhan bekerja lebih luar biasanya tanpa kami sadari dengan semua ini akhirnya kami yang 3 orang tadi bisa kuliah di luar kota. Kakak saya saat ini telah tamat D3 Akuntansi Yogyakarta, abang saya sedang menjalankan perkuliahan S1 kesehatan masyarakat di Medan STIKES-SU, saya sendiri sedang menjalankan perkuliahan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial di Universitas Sumatera Utara Medan, adik saya sedang melangsungkan sekolah SMA, dan 2 orang abang saya sedang bekerja.

Wow, dahsyatnya pekerjaan Tuhan Yesus, di balik semua ini Tuhan mendatangkan damai sejahtera bagi hidup kami. Sedih dan tangis ketika mengenang semua ini, ternyata Tuhan benar-benar ada. Di luar sana masih ada saudara yang menjelek-jelekan keluarga kami mengatakan, "Kami miskin, kami gak mikir dalam menyekolahkan anak di luar kota." Hingga saat ini saudara-saudara di sana masih ada yang tidak menerima ketika kami sekolah tinggi-tinggi apa lagi di luar kota, masih ada yang iri hati dengan kami, benci dengan kami. Tetapi kami selalu menghadapinya dengan senyum dan bersyukur dengan semuanya, sekalipun saudara meninggalkan kami, teman dan sahabat meninggalkan kami, kami tidak pernah takut untuk melangkah karena masih ada Tuhan Yesus yang masih bersedia ada bersama-sama dengan kami.

Ada banyak lagi mujizat Tuhan dalam keluarga kami, papa dan mama dipulihkan, kekompakan di keluarga kami semakin erat, kami selalu bersyukur dengan masalah yang ada sekalipun ekonomi keluarga kami hingga saat ini masih pas-pasan dan hingga saat ini Tuhan masih mencukupi segala kebutuhan kami, tidak tahu dari mana berasal semuanya, tetapi kami percaya bahwa Tuhanlah yang menyediakannya semua. Rancangan Tuhan benar-benar mendatangkan damai sejahtera.

Setiap saya dan keluarga berkumpul kami selalu bernyanyi dan ini lah lagu yang menguatkan kami hingga saat ini: semua yang terjadi di dalam hidupku, kutahu atas seijin-Mu Tuhanku, apa yang Kau perbuat di dalam hidupku, kutrima semua sbagai anungrah-Mu, kubersyukur Tuhan tuk semua yang kualami, kubersyukur Tuhan Kau briku kekuatan, kupercaya Engkau slalu besertaku, tak akan tinggalkanku.

Kesan bersama Tuhan: SETIAP HARI BERSAMA DENGAN TUHAN ADALAH VALENTINE BAGIKU

Salam,

Rut Juli Putri Lase

LOMBA MENULIS KESAKSIAN

Rancangan Damai Sejahtera Tuhan is a post from: Renungan Harian Kristen

Senjata Tak Berguna

Posted: 12 Feb 2015 03:00 PM PST

Senjata Tak Berguna

Senjata Tak Berguna

Ada seorang pemuda yang bertekad untuk menjadi prajurit. Selama berbulan-bulan dia mulai mengasah pedangnya. Pemuda itu juga mempersiapkan banyak senjata untuk menjadi bekal saat menjadi seorang prajurit nanti. Esok adalah saatnya untuk mengikuti seleksi untuk bisa menjadi prajurit raja.

Tiba giliran pemuda itu untuk masuk ke dalam hutan. Tubuhnya telah lengkap dengan senjata. Ketika sudah berada di tengah hutan, pemuda itu mulai mendengar suara harimau dan juga serigala. Kakinya mulai gemetar dan dia memilih untuk mundur.

Kepala prajurit bertanya, “Mengapa kau memutuskan untuk mundur dan keluar dari hutan itu?”

“Suara harimau dan serigala membuat saya takut,” jawab pemuda itu.

“Lalu untuk apa semua senjata yang kau bawa itu jika kau tidak mempunyai keberanian untuk melawah binatang-binatang itu?”

Kita tentunya bangga saat menjadi seorang Kristen yang hidup dekat dengan Tuhan, namun apa gunanya semua itu jika kita masih saja merasa takut dan kuatir ketika kita menghadapi ancaman-ancaman kehidupan di dunia? Dimanakah letak keberanian kita saat kita memilih untuk mundur dan menghindari semua pencobaan yang ada? Kemanakah perisai iman yang sudah Tuhan beri untuk membentengi diri kita dari tipu muslihat iblis?

Jangan sampai “senjata” kita menjadi sia-sia. Lawanlah segala hal yang jahat dan jadilah pemenang dalam setiap tantang kehidupan yang ada. Tuhan Yesus selalu beserta bagi siapa saja yang tetap berharap dan mengandalkannya.

karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng

2 Korintus 10:4

Senjata Tak Berguna is a post from: Renungan Harian Kristen




@



Popular This Week

Hatiku Terluka Kedua Kalinya