Jatuh Pada Titik Terendah

Posted: 11 Feb 2015 04:00 PM PST

Pada Titik Terendah

Setiap manusia pasti pernah mengalami pergumulan-pergumulan hidup seperti kesedihan ditinggal keluarga yang dicintai, jatuh bangun dalam usaha atau bisnisnya, mendapat tuduhan-tuduhan yang tidak benar dari rekan kerja bahkan bisa dari suami atau isteri, pergumulan tentang sakit yang tak kunjung sembuh dan masih banyak permasalahan yang seolah Tuhan hanya diam. Namun sebenarnya Tuhan tetap setia mendampingi hidup kita.

Bila kita merenungi peristiwa Ayub yang sedemikian rupa, memang agak sulit menerimanya. Seolah tak percaya kenapa dapat terjadi? Dimana Alkitab menulis bahwa Ayub yang hidupnya saleh, tak pernah melakukan kejahatan di mata Tuhan dalam sekejab telah kehilangan segala-galanya. Keluarganya yaitu anak-anaknya telah mati, kekayaannya habis, pekerjaannya hilang, kesehatannya memburuk sehingga sakit parah bahkan yang terparah istrinya menghujatnya.

Tapi yang lebih mengherankan bila kita membaca kitab Ayub yang berjumlah 42 pasal, ternyata lebih dari separuh jumlah pasal tersebut kita dapati bahwa Allah tidak mengucapkan sepatah katapun pada Ayub. Pada ayat-ayat terahkir ternyata Allah menganugerahkan kasih-Nya yang sedemikian besar dan memulihkan kehidupan Ayub lebih dari sebelumnya.

Dari pelajaran tersebut jelas disimpulkan bahwa kesetiaan Ayub pada Tuhan tidak pernah bergeser sedikitpun. Ayub percaya penuh bahwa Tuhan tetap setia mendampingi dimanapun Ayub berada. Dalam masa-masa sukar, Ayub tetap bersyukur kepada Tuhan. Oleh karena itu, mari kita tetap bertekun dan setia dalam menyukuri hidup ini serta selalu berterima kasih kepada Tuhan walau kita berada dalam kondisi terendah sekalipun.

Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali kedalamnya, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.

Ayub 1:21

Renungan oleh Andjar Soebyanto

Jatuh Pada Titik Terendah is a post from: Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristian Blog