Setia Menunggumu |
Posted: 31 Jan 2015 04:00 PM PST Sebuah keluarga kecil nan bahagia tiba-tiba menjadi berantakan dikarenakan suaminya melakukan tindak kejahatan yang mengakibatkan dirinya masuk ke dalam penjara untuk jangka waktu yang sangat lama. Bahkan dirinya juga mengambil barang-barang berharga dan uang tabungan milik isterinya sebelum pergi dari rumah. Dia tidak hanya berbuat jahat pada orang lain, tetapi dia juga telah berbuat jahat pada isteri dan anak-anaknya. Dan sejak saat di dalam penjara dia tidak lagi dapat mendengar kabar, bagaimana keadaan isteri dan anak-anaknya. Hingga akhirnya masa hukuman berakhir dan hari pembebasan pun tiba. Tetapi suami tersebut merasa malu untuk bisa bertemu lagi dengan keluarganya. Sebelum hari pembebasan suami itu mengirim surat untuk isterinya. Dalam suratnya suami itu berkata "Aku sadar telah menyakiti kamu dan anak-anak. Dan aku merasa tidak layak lagi untuk bertemu dengan kalian walaupun jauh di dalam hatiku, aku rindu untuk pulang dan berkumpul kembali." Dan di akhir suratnya suami itu minta kepada isterinya untuk memberikan tanda (sehelai pita kuning) di pohon depan rumah jikalau isterinya masih mau menerima keadaan dirinya. Jika nanti tidak dijumpainya sehelai pita kuning, maka dia akan melewati rumah itu dan pergi ke kota lain untuk selamanya. Tetapi setelah surat itu dikirim, suami itu tidak mendapati balasan surat dari isterinya. Tepat di hari pembebasan suami itu merasa ragu untuk pulang. Tapi akhirnya dia putuskan untuk naik bus yang melewati depan rumahnya. Dalam pikirnya dia bisa langsung pergi ke kota lain jika nantinya tidak dijumpai sehelai pita kuning di depan rumahnya. Sepanjang perjalanan suami itu tidak bisa tenang. Hingga saat bus itu akan melewati depan rumahnya, dia tidak melihat sehelai pita kuning. Tidak sehelaipun. Suami itu turun dari bus. Matanya berkaca-kaca dan terus menangis. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Kakinya terasa berat untuk melangkah. Di hadapannya ia melihat rumah yang dipenuhi ratusan helai pita kuning. Isteri dan anak-anaknya telah menunggu di depan pintu rumah dengan tangan terbuka dan senyum kebahagiaan. Dan terdengarlah isterinya berkata "Ayo lekas masuk, kami telah lama menunggu kedatangan kamu." Allah dengan kasih setia-Nya selalu menunggu kedatangan anak-anak-Nya. Mungkin saat ini kita merasa tidak layak untuk berjumpa dengan DIA. Kita sudah mengecewakan Allah dan menjadi manusia yang penuh dengan dosa. Tetapi mari kita mengakui segala dosa kita dan menyerahkan hidup sepenuhnya untuk menerima pengampunan dari Allah. "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9). Kita ubah hidup kita menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Allah. Lakukan sekarang sebelum semuanya terlambat. (NJK) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. I Yohanes 1:9 Renungan oleh Natanael JK Setia Menunggumu is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@