Aku Tidak Ingin Menang |
Posted: 30 Jan 2015 04:00 PM PST Seorang anak kecil yang berusia 6 tahun mengikuti lomba lari di sekolahnya. Banyak teman-temannya yang beranggapan bahwa dia akan menang, karena dia memang suka olahraga lari. Bahkan para gurupun juga beranggapan demikian. Hingga akhirnya perlombaan lari itu dimulai dan benar saja, bahwa anak kecil itu yang menjadi juaranya. Sebelum pembagian hadiah, datanglah seorang guru menghampiri anak itu. "Selamat ya, kamu akhirnya menjadi juara. Tadi ibu guru lihat sebelum perlombaan dimulai, kamu berdoa dulu. Apa yang kamu doakan tadi?" tanya gurunya. Si anak kecil itu hanya terdiam dan belum menjawab sepatah katapun. "Ah, ibu tahu kamu berdoa supaya kamu bisa menang, kan," kata gurunya sambil tersenyum. Akhirnya anak itu berkata "Bukan bu, aku tidak berdoa supaya aku bisa menang, tetapi aku berdoa agar aku tidak menangis jika nantinya aku kalah." Bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah kita selalu meminta kepada Tuhan agar selalu memenuhi keinginan kita. Memang tidaklah salah kita meminta segala sesuatu di dalam Tuhan. "Allahku akan memenuhi segala keperluanku menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya" (Filipi 4:19). Tapi waktu Tuhan bukanlah waktu kita. Pernahkah di antara kita berdoa meminta kekuatan dari Tuhan, jika nantinya Tuhan belum mengabulkan setiap doa dan keinginan kita, kita masih tetap percaya kepada-Nya dan senantiasa masih mengucap syukur. Mari kita berikan hidup kita sebagai persembahan yang terbaik di hadapan Tuhan. Tuhan mau menolong kita saat itu atau tidak, itu bukanlah urusan kita. Itu adalah otoritas DIA sebagai pemilik hidup kita. Belajarlah dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego betapa percayanya mereka akan pertolongan Tuhan. "Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami … tetapi seandainya tidak hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, … " (Daniel 3 : 17-18) Tatkala kita bisa menerima setiap kekalahan yang terjadi, disitulah kita menjadi seorang pemenang yang sejati. Karena seorang pemenang adalah bukanlah yang tidak pernah kalah, melainkan yang tidak pernah menyerah pada keadaan. (NJK) Bukankah telah kuperintahkan kepadamu: kuatlah dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau kemanapun engkau pergi. Yosua 1:9 Renungan oleh Natanael JK Aku Tidak Ingin Menang is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@