Kekuatan dari Tuhan |
Posted: 10 Feb 2015 12:50 AM PST Dengan langkah terkulai saya memasuki tahun 2013, apakah saya bisa menjalani tahun ini tanpa suami yang mendampingi perjalanan hidup saya. Belum genap 40 hari kepergian suami kembali ke surga saya harus menghadapi anak nomor 3 saya mengalami patah tulang tangan kirinya di lapangan futsal, tubuh saya terasa lemas tidak berdaya dan saya hanya berdoa: Tuhan beri saya kekuatan untuk menghadapi operasi anak saya dan kekuatan Ilahi, penghiburan yang sejati hanya saya dapatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ibarat luka yang masih belum sembuh, saya harus menghadapi kondisi anak nomor 2 kecelakaan. Berselang 2 hari kemudian anak nomor 1 juga mengalami kecelakaan, hati saya perih, "Tuhan ini tidak melebihi kekuatan saya ya? Saya sudah hampir tidak kuat bangun, tapi Tuhan berkata: Bangunlah anak-Ku, Aku akan tetap menyertai perjalanan hidupmu." Hari berganti hari Tuhan terus menggandeng dan menyertai sampai Dia ijinkan saya mengalami kondisi-kondisi tidak berdaya ketika harus mengalami fitnahan, gesekan dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Kalau bukan karena kekuatan dari Tuhan saya tidak mampu sehingga dengan senyum-Nya yang lembut Dia selalu berkata: Anak-Ku Aku mengasihi engkau." Pembentukan karakter terus-menerus Tuhan lakukan dalam kehidupan pribadi saya sampai ketika dalam perjalanan hidup saya ada di titik kelelahan, saya menjerit kepada Tuhan, "Tuhan saya capek, saya lelah, pergumulan hidup yang terus-menerus tumpang tindih saya hadapi sehingga rasanya saya sulit untuk bernafas." Tuhan kembali mengingatkan melalui firman-Nya: Di dalam kelemahanku kuasa-Nya menjadi sempurna. Dia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya dan di penghujung tahun 2013 saya berkata: “Ebenhezer ” selamat tinggal tahun 2013 tahun yang penuh pergumulan dan saya melihat penyertaan-Nya begitu sangat sempurna. Memasuki tahun 2014 saya sangat antusias dan optimis sekali kalau Tuhan sudah menyertai perjalanan hidup saya di tahun yang lalu. Saya lebih yakin dan percaya lagi bahwa Tuhan akan menggenapi janji-janjiNya dan memberi terobosan-terobosan yang baru di tahun 2014. Tetap semangat melayani Tuhan dan sesama, kini di tahun 2015 saya percaya apa yang tidak pernah terpikirkan bagi saya itu yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup saya sekeluarga, mujizat itu nyata, Dia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya. Praise the Lord. Salam, Chiristin Kekuatan dari Tuhan is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 09 Feb 2015 06:42 PM PST Tahun 2014 adalah masa yang penuh suka dan duka. Tahun 2014 adalah tahun di mana saya belajar untuk mengampuni. Saya memiliki seorang kekasih yang merupakan hamba Tuhan tapi bagaimanapun manusia tetaplah manusia. Saat itu memang saya pun bersalah karena terlalu sibuk dengan diri sendiri. Sakit hati melanda ketika saya tahu bahwa dia berselingkuh. Ya, saya kecewa, saya sakit hati. Bukan hanya kepada manusia tapi juga kepada Tuhan saat itu. Saya bertanya kepada Tuhan, kenapa harus seperti ini, bukankah dia pun melayani Engkau. Tapi saya terlalu rapuh untuk berjalan sendiri. Saya memang kecewa, tapi puji Tuhan, Roh Kudus tetap bekerja di hati saya, Ia memberikan kedamaian, Ia terus mengingatkaan saya kepada kasih Tuhan selama hidup saya. Saya menyesal telah kecewa pada Sang Khalik. Saya tetap bergantung pada Tuhan dan terus melewati hari-hari saya. Sempat terlintas untuk balas dendam, tapi Roh Kudus masih ada dalam hati saya dan Ia mengingatkan saya untuk belajar mengampuni dan menjadi serupa dengan Kristus. Saat mengampuni adalah saat-saat yang sulit karena saat itu kita harus melupakan dan tidak mengingat lagi kesalahan orang tersebut. Saya sadar saat itu memang saya sedang diuji untuk belajar mengampuni. Saya tidak ingin balas dendam dan saya ingin mengampuni. Saat belajar mengampuni, saya semakin dekat dengan Tuhan, saya terus berdoa meminta hati yang mampu untuk mengampuni. Ketka semakin dengan Tuhan, banyak jalan yang Tuhan bukakan untuk saya, akhirnya kekasih saya kembali kepada saya dan meminta maaf dan karena kami berdua sudah berkomitmen, maka kami berdua kembali lagi dan kami pun kembali lagi sama-sama melayani Tuhan. Mengampuni itu indah tapi memang sulit. Tidak ada hal yang indah yang tidak sulit. Kondisi apapun yang sedang kita lewati saat ini bukanlah merupakan alasan untuk kita melakukan dosa dan mengasihani diri, kita memiliki Tuhan yang merupakan sebuah harapan. Mari kita semua, apapun kondisimu, saat kalian merasa rapuh dan kecewa, datanglah kepada Tuhan sebab Ia telah mengundang kita seperti yang tertulis, “Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” Salam, NN Mengampuni Itu Indah is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 09 Feb 2015 04:00 PM PST Kita memang sudah terbiasa melihat kupu-kupu yang beraneka ragam warnanya, merah kuning, biru, hijau dan semua warna. Mereka tampak berterbangan kesana-kemari dengan sangat indah dan berkeliaran di sekeliling kita. Meliuk-liuk dengan lemah gemulai, penuh kelembutan, hinggap kesana-kemari, seolah bak malaikat surga yang sedang memuji, menari, bersukacita dalam memuliakan akan kebesaran Allah semata. Namun yang lebih mengagumkan adalah asal-usul pembentukannya yang melalui tahap-tahap perubahan (metamorfosis) yang di awali dari telur, menjadi ulat, kepompong untuk kemudian menjadi kupu-kupu yang indah. Saya lebih suka menyebut proses pembaharuan yang menakjubkan. Ketika menjadi ulat maka akan sangat menjijikkan, menakutkan, tidak menarik dan diubahkan menjadi kupu-kupu yang indah. Semua itu proses yang dibentuk sedemikian rupa sesuai rencana indah karya Allah. Kupu-kupu selalu hidup dalam suasana terang di siang hari, bergerak kesana-kemari dengan riang gembira tanpa merasa lelah untuk mengusik bunga-bunga agar bunga tersebut dapat melanjutkan kehidupannya. Sepintas kegembiraan tersebut terus-menerus berlangsung tanpa berhenti termasuk pada malam yang gelap. Demikian juga kehidupan orang-orang Kristiani, sebagai anak terang yang telah diperbaharui oleh Allah. Di mana kita telah menanggalkan manusia lama, yang dipilih Allah Bapa untuk menjadi manusia baru. Dengan kuasa kebaikan-Nya yang selalu memberi kita sukacita dan damai sejahtera untuk bisa bertahan dalam setiap tantangan kehidupan. Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Kolose 3:10 Renungan oleh Andjar Soebyanto Kupu-Kupu is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@