Pemalas yang Tertinggal |
Posted: 09 Jan 2015 04:00 PM PST Seluruh tukang kue yang ada di sebuah desa, mandapatkan undangan dari raja untuk mengikuti lomba membuat kue. Saat perlombaan tiba, ada salah satu tukang kue yang begitu santai dan dia memilih untuk berjalan-jalan terlebih dahulu dari pada mempergunakan waktunya untuk mulai membuat adonan. Saat waktu perlombaan hampir habis, si tukang kue yang malas mulai mengerjakan kuenya. Dia terlihat begitu sibuk dan kebingungan. Waktu yang raja sediakan sudah habis dan dia tidak bisa mengikuti pesta di dalam istana. Karena kemalasan yang dia miliki, dia harus rela tertinggal di luar istana. Sifat pemalas yang kita pelihara akan embuat kita menjadi tertinggal dari kesuksesan. Jangan sediakan waktu untuk nyinyir terhadap kesuksesan orang lain. Lebih baik pergunakan waktu yang ada unutk melakukan hal-hal yang lebih berguna. Agar bisa naik kelas, seorang siswa terus mempergunakan waktunya untuk belajar jika tidak ingin tinggal kelas. Begitu juga dengan kita, pergunakan waktu yang ada untuk terus berusaha jika ingin masuk pada gerbang kesuksesan. kerjakan yang baik maka kita akan mendapatkan hasil yang terbaik. Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. Amsal 13:4 Pemalas yang Tertinggal is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@