Iman Biji Sesawi |
- Iman Biji Sesawi
- Pemberian Luar Biasa
- Kekuatan Dalam Tuhan Yesus
- Pertolongan-Mu Begitu Ajaib
- Rantai di Kaki Gajah
Posted: 25 Jan 2015 08:17 PM PST Syalom, Perkenalkan saya seorang mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta, di sini saya akan bersaksi tentang kebaikan Tuhan Yesus di hidup saya. Suatu hari ketika saya membaca suatu renungan dan di dalamnya itu terdapat suatu ayat yang sangat amat luar biasa dan menguatkan, yaitu di dalam Matius 17:20 Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." Pertama saya bingung dengan ayat ini, tetapi saya renungkan sejenak dan yang saya tangkap yaitu adalah begitu dahsyatnya kekuatan iman. Mulai saat itu saya berdoa dan saya sungguh-sungguh mengimani di dalam doa saya setiap hari. Saya ingin bekerja ketika saya libur kuliah. Hal itu terulang dan terucap setiap hari ketika saya berdoa. Saya percaya kalau tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar doa saya seperti di dalam Yesaya 59:1. Suatu hari ketika saya sedang dalam perjalanan handphone saya bordering dari nomor yang saya tidak ketahui, dan itu ternyata dari tempat kerja saya sebelumnya yang menawarkan saya bekerja kembali selama saya libur kuliah. Ketika itu saya kaget dan saya langsung menyetujuinya. Sejenak saya terdiam dan berkata di dalam hati saya, "Tuhan Yesus terima kasih." Disini saya benar-benar menyadari atas apa yang Tuhan Yesus kerjakan dan perbuat di hidup saya. Lalu selesai berdoa saya mengubungi mereka dan saya bilang untuk dating bersama saya sembari membawa surat lamaran pekerjaan. Lalu singkat cerita kami sampai di kantor saya naik ke atas dan 2 teman saya menunggu di bawah. Selesai saya interview dan mengurus beberapa hal saya turun ke bawah dan menemui mereka, dan ternyata mereka tadi langsung di interview dan di terima, dan luar biasanya kata mereka lowongannya hanya sisa 2 tempat saja. Tidak ada kata yang bias saya ucapkan ketika mendengar perkataan teman saya selain, "Terima kasihTuhan Yesus, Engkau telah menjawab doa saya dan sungguh nyata pekerjaan-Mu." Dan ketika saya bekerja, saya mengalami penerimaan yang baik oleh teman-teman saya di tempat pekerjaan saya, masa kerja saya ditambahkan oleh manager disana, penghasilan yang saya dapat melebihi harapan saya, dari situ juga saya bias memberikan perpuluhan, memberikan kepada orang tua saya, pengalaman yang luar biasa, dan yang dapat saya simpulkan dari kesaksian saya: betapa besarnya kekuatan sebuah doa dan iman, bagi kita terlihat tidak mungkin tetapi bagi Tuhan segalanya menjadi mungkin apabila kita berseru dan sungguh percaya kepadanya. Efesus 3:20, "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita" Salam, Ruben Tan Iman Biji Sesawi is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 25 Jan 2015 07:45 PM PST Kalau bercerita tentang pemberian, mungkin kita akan berpikir sesuatu benda yang sangat berharga dan jika perlu benda itu berada bersama-sama dengan kita. Hal tersebutlah yang boleh kurasakan dan kubagikan bagi sahabat-sahabat RHK. Pemberian itu adalah ayah saya sendiri. Ayah dikaruniai sebuah pekerjaan sebagai AMBM di sebuah bank. Semangat yang terpancar ketika ayah sedang bekerja tidak pernah padam. Dia harus terbangun dimana kami harus tidur melanjutkan pekerjaan kantor yang hamper setengah hari dikerjakan di kantor. Melihat kesibukan ayah yang tiap hari tanpa hentinya, ayah selalu menyediakan waktunya barang 1,5 jam untuk boleh berbicara tentang Yesus kepada kami. Pemahaman dan hikmat dari setiap ayat sungguh jelas tersampaikan, ayah mengajari kami untuk terus bersandar dan memprioritaskan Allah itu sendiri. Waktu terus bergulir, hingga kami kini sudah menjadi seorang mahasiswa. Kebiasaan itu tidak lagi kami dapatkan. Jarak telah memisahkan kami dan ayah terus sibuk dengan pekerjaannya yang semakin banyak target yang harus dicapai. Sampai ayah tidak lagi memikirkan kesehatannya demi mencapai target tersebut. Suatu ketika, ayah saya mengeluhakan kesehatan matanya, ayah mengidap penyakit rabun jauh sudah sangat lama. "Kenapa mata saya sebelah kanan tidak bias melihat apa-apa? Kefokusan mata saya semakin berkurang walaupun menggunakan kacamata?" Akhirnya ayah memutuskan check up ke dokter mata yang ada di kota Medan. Dari hasil pemeriksaan, saraf mata sebelah kanan ayah saya telah banyak yang mati. Dokter memberikan obat yang meningkatkan kerja mata sebelah kiri ayah agar seimbang dan menyarankan ayah untuk melalui pengobatan akupunktur. Mendengar hasi litu ayah kelihatan sangat bersedih walau dia tidak meneteskan air mata di depanku. Selama 6 bulan ayah harus pulang balik Medan untuk menerima pengobatan akupunktur yang setiap pengobatan harus melalui tusuk jarum dan mengonsumsi obat yang begitu pahit. Membayangkan hal tersebut terjadi pada diriku, membuatku tak sanggup memikirkannya. Setelah 6 bulan ternyata pengobatan itu tidak membuahkan hasil apa-apa. Ketetapannya adalah saraf yang ada di mata kanan ayah saya sudah mati total (ayah buta sebelah). Namun, di tengah kondisi ayah yang seperti itu, masih ada teman yang menyarankannya untuk operasi ke Penang. Tapi apa kata ayah saya, "Aku percaya, keajaiban Tuhan akan dating padaku. Tidak perlu saya pergi berobat ke Malaysia, uang yang akan saya pergunakan untuk operasi biarlah untuk biayai sekolah anak-anakku". Setiap hari kami membawakan ayah dalam doa-doa kami. Walau sampai saat ini mata ayah tidak bias melihat lagi, dia tidak pernah berhenti untuk terus berdoa. Tantangan pekerjaan pun semakin berat yang menuntut ayah harus memberikan yang lebih dengan kondisi mata sebelah buta. Aku hanya berkata dalam hati, "Ayah, aku mau menggantikan posisimu dan terus berdoa padaTuhan." Hal itu tidak membuat ayah semakin down, malahan dia semakin semangat dalam kinerjanya. Ketika suatu saat saya bercerita pada ayah tentang studi yang kujalani, aku mengeluh, "Ayah, aku pengen keluar dari jurusan ini, gak bias kuikuti ayah, sangat susah ayah." Tapi apa balas ayah, "Aku takut anakku ini semakin meragukan Tuhan. Anakku, Tuhan yang akan member kemenangan kepadamu, kerjakanlah apa yang telah Tuhan berikan padamu," melalui chat BBM. Aku hanya terdiam dan terus memikirkan perkataan itu. Setelah 3 bulan berikutnya ayah berkata padaku, "Saya sangat bahagia ketika masalah itu ada, karena di saat itulah saya merasakan kekuatan dari Tuhan." Aku langsung menuju kamarku dan menetesakan air mata tak hentinya dan berkata "Tuhan, ampuni aku jika aku tidak sungguh-sungguh mempercayaimu." Pemahaman itu membuatku terus memikirkannya hingga menjadi kebiasaan bagiku, terus membawakan setiap pergumulan yang kurasakan dalam doaku. Dan hingga saat ini semakin kuat dalam diriku berkata percaya rancangan masa depan di tangan Tuhan mendatangkan kemenangan. Dan ayat ini selalu menemaniku di saat apapun yang kukerjakan: Yesaya 40:31, "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." Terima kasih Tuhan berkat-Mu luar biasa dalam hidup keluargaku. Salam, Christin Natalia Siahaan Pemberian Luar Biasa is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 25 Jan 2015 07:12 PM PST Syalom teman-teman RHK, Aku ingin memberi sebuah kesaksian tentang bagaimana aku dan sekeluarga tidak pernah luput dari penyertaan Tuhan. Tepatnya tahun lalu begitu banyak badai yang menerpa kehidupanku serta keluarga, tapi aku tidak pernah menyerah sebab Tuhan di sampingku Ia menjagaiku dan keluargaku sehingga kami dapat bertahan sampai sekarang. Begitu berat ketika meliat papa yang selama ini sehat ternyata harus jatuh sakit, ia sakit terkena stroke ringan, saat itu keadaanya parah kalo tidak ditangani papa akan lumpuh, kami sempat berganti dokter dan rumah sakit supaya keadaan papa membaik. Puji Tuhan segala biaya keperluan papa ke dokter selalu cukup padahal saat itu kami dalam kondisi keuangan yang menipis tapi TUHAN buka jalan, Dia yang selalu mencukupkan, kami sekeluarga tidak pernah menyerah untuk kesembuhan papa. Kami terus berdoa kepada Bapa untuk memulihkan papa. Tiga bulan kemudian papa membaik. Haleluya dengan bilur-Nya Ia menyembuhkan dan aku berkata bahwa mujizat itu masih ada. Belum lama papa sembuh, cobaan itu datang kembali. Mama masuk rumah sakit dan harus dirawat. Mama terkena penyakit di lambung dan tubuhnya terbaring lemas tak berdaya dengan sebuah infusan di tangannya. Tapi Tuhan tidak membiarkan mama berbaring lama di rumah sakit. Puji Tuhan seminggu kemudian mama dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Jika Tuhan tidak bersamaku mungkin rasa stress dan frustasi itu menyerangku tapi aku kuat dan tenang karena aku bersama Tuhan lewati semuanya ini. Tak lama keadaan mama mulai membaik, kami sekeluarga kehilangan orang yang kami kasihi yaitu kakekku sendiri. Tuhan kembali menguatkan aku dan aku kembali bersikap tenang karena Tuhan kirimkan damai yang luar biasa untuk kami sekeluarga. Menjelang akhir tahun kami kembali harus cari rumah kontrakan baru, kami disuruh pindah oleh pemilik rumah dan dikasih waktu kuran dari 2 bulan. Mendengar itu orang tuaku stress sekali. Aku tetap bergumul dan berdoa kepada Bapa untuk meminta tolong carikan rumah kontrakan yang baru dan layak untuk kami sekeluarga tinggal setelah berdoa kami tidak berdiam diri saja kami berusaha untuk mencari rumah kontrak baru. Saat itu aku benar-benar merasa kasian sama orang tuaku yang banyak beban, tapi aku tetap percaya sekalipun dalam situasi ini aku masih punya Tuhan Yesus yang akan segera menolongku. Saat papaku terus mencari, bertanya-tanya pada orang sekitar, akhirnya dalam waktu 1 bulan berlalu sebelum Natal, kami telah mendapatkan rumah kontrakan baru yang siap dihuni. Aku sangat bersyukur dengan Tuhan bahwa DIA maha DHASYAT, tidak hanya Tuhan berikan aku tempat tinggal tapi IA berikan melebihi apa yang kudoakan. Dia mencukupkan biaya untuk bayar rumah dan pindahan rumah lewat cara-Nya yang ajaib. Tuhan Yesus sungguh luar biasa aku benar-benar menyayangi-Nya. Tuhan Yesus sungguh baik dan IA mengasihi anak-anak-Nya yang percaya dan hidup di dalam Tuhan. Ia tidak akan pernah membiarkan bahkan meninggalkan anak-anak-Nya. Sesulit apapun keadaan kita jangan pernah mengeluh atau menyalahkan Tuhan tapi PERCAYA dan BERDOA, Tuhan ada di samping kalian mendengar dan memelihara kalian, karena aku bertahan sampai sekarang bukan karena kekuatan sendiri tapi karena Tuhan Yesus yang menopangku dan menghapus semua air mataku. Penyertaan Tuhan tidak hanya untuk tahun lalu atau tahun ini tapi penyertaan Tuhan sampai selama-lamanya. Amin. Yesaya 41:10, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu, Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemengangan.” Salam kasih, Lia Kekuatan Dalam Tuhan Yesus is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 25 Jan 2015 06:49 PM PST Syalom, Nama saya Dina, saya ingin berbagi kesaksian mengenai pertolongan TUHAN yang menolong saya tepat pada waktunya. Pada tahun 2014, saya sedang mengandung putra kedua kami, saat itu saya selalu berdoa kepada TUHAN agar kandungan saya sehat dan pada saatnya nanti saya boleh melahirkan dengan normal. Tetapi apa yang terjadi di luar dugaan saya, karena ada beberapa hal yang tidak memungkinkan sehinga dokter menyarankan saya untuk menjalani operasi. Awalnya saya memang takut, karena saya belum pernah menjalani operasi sebelumnya. Tetapi kemudian, puji TUHAN semua bejalan dengan lancar sehingga akhirnya lahirlah putra kedua kami yang diberi nama Hazael Yeremia dan kamipun sangat bersyukur sekali kepada TUHAN. Pada saat putra kecil kami berusia 3 minggu, ia mengalami sakit sehingga harus di opname di rumah sakit. Disitu saya harus menjaganya sendiri, karena suami bekerja di lokasi yang agak jauh serta anak pertama kami dititipkan pada neneknya. Pada hari keenam putra kami dirawat di rumah sakit, perawat memberi saya resep untuk membeli obat di apotek luar karena di apotek rumah sakit tidak ada obat tersebut. Sayapun bingung harus bagaimana, saya tidak bisa meninggalkan bayi saya sendirian di rumah sakit untuk mencari obat tersebut. Tetapi kemudian ada salah seorang keluarga pasien menawarkan untuk membantu saya membeli obat tersebut walapun saya tidak memintanya. Saat itu saya ragu takut uang yang saya miliki tidak cukup untuk membeli obat tersebut. Lalu kemudian orang tersebut menawarkan untuk meminjamkan uangnya kepada saya, di situ saya lega dan sangat bersyukur kepada TUHAN karena itu adalah pertolongan dari-Nya. Keesokan harinya seorang perawat mengantarkan lagi resep obat yang harus saya beli di apotek rumah sakit lain. Sayapun kembali bingung. Tetapi kemudian datanglah kakak dari kota lain untuk menjenguk kami, lalu saya meminta tolong untuk membelikan obat tersebut walaupun saya masih ragu apakah uang yang saya miliki cukup untuk membeli obat tersebut. Tetapi kemudian kakak mengatakan kalau dia akan membeli obat tersebut dengan menggunakan uangnya tanpa saya minta sebelumnya. Saya sangat bersyukur sekali TUHAN sudah menolong saya. Setelah sembilan hari putra kecil kami di awat di rumah sakit kamipun diijinkan pulang. Saat kami kembali ke rumah, ternyata uang yang disimpan di rumah hilang. Saya dan suami pun kembali bingung harus bagaimana sedangkan suami masih lama akhir bulan baru gajihan. Tetapi kemudian orang tua saya mengirimkan kami uang, tanpa mengetahui kondisi kami sebelumnya. Di situ saya sangat bersyukur sekali kepada TUHAN, karena pertolongan TUHAN selalu tepat pada waktunya. Pertolongan-Mu begitu ajaib, terima kasih TUHAN Yesus. Salam, Dina Pertolongan-Mu Begitu Ajaib is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 25 Jan 2015 04:00 PM PST Saya pernah membaca sebuah kisah dimana sejak masih kecil gajah-gajah itu selalu diikat dengan rantai baja. Ketika gajah-gajah itu hendak melarikan diri, maka rantai baja itu akan menahannya dan semakin dipaksakan maka kaki gajah akan terluka. Dari kecil hingga dewasa, rantai baja itu tetap melekat pada kaki gajah, hingga suatu hari rantai baja itu telah dilepas dan diganti dengan tali biasa. Karena gajah-gajah sudah terbiasa dengan rantai baja dan terekam diingatannya akan kesakitan ketika hendak melarikan diri, maka gajah-gajah itu sama sekali tak berkutik. Meraka hanya berjalan sejauh tali biasa itu terikat di kakinya. Berapa banyak di antara kita yang merasa tersiksa dengan “rantai baja” kehidupan? Mungkin ada banyak hal yang begitu menyakitkan di dalam hidup dan kita merasa telah terbiasa dan bahkan menjadi trauma sehingga kita tidak bisa hidup dengan bebas. Sesungguhnya segala ketakutan, kekuatiran dan kesakitan telah dibebaskan oleh Tuhan Yesus dari kehidupan kita, namun kita serngkali tidak menyadari dan meragukan kemerdekaan yang telah Tuhan berikan. Kita masih tetap saja merasa takut. Marilah pandang Tuhan Yesus dan percayalah bahwa tidak ada satu kuasapun di dunia ini yang melebihi kuasa-Nya. Oleh sebab itu, jangan takut! Janganlah takut kepada mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berperang untukmu. Ulangan 3:22 Rantai di Kaki Gajah is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@