PILIH YESUS ATAU SINTERKLAS ?

Setiap tahun kita memperingati Natal. Dan Natal yang kita peringati setiap tahunnya di gereja merupakan peristiwa penting, yaitu memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus ke dunia ini. Kelahiran-Nya yang ajaib juga merupakan peringatan agar manusia tidak perlu lagi ke sana-sini untuk mencari Allah. 
 
Namun akhir-akhir ini makna Natal sudah mulai bergeser, dari kandang yang hina menjadi restoran dan hotel-hotel mewah. Ketika kita memasuki berbagai pusat perbelanjaan, terlihat begitu gemerlap dan Sinterklas menjadi tokoh utamanya.

Peristiwa Natal ini begitu populer sehingga hampir semua negara memperingatinya, namun dengan cara yang berbeda. Di Amerika mulai akhir November, setiap stasiun radio telah mengumandangkan lagu-lagu Natal, dari Silent Night sampai pada Jingle Bells. Rumah-rumah dan tempat-tempat keramaian dihias dengan lampu-lampu yang indah. Selain itu ada juga Sinterklas, Stoking, pohon Natal, dan kartu Natal serta hadiah-hadiah Natal yang dijual dengan penuh potongan harga di berbagai pusat perbelanjaan. Pada umumnya, mereka menyebutnya Holiday, sementara berita terpenting Natal yakni Tuhan Yesus yang lahir di kandang domba yang hina mulai atau barangkali terlupakan.

Istilah Christmas untuk Natal telah banyak diubah menjadi Holiday. Makna Natal telah bergeser dari Natal yang dalam bahasa Portugis artinya kelahiran menjadi Holiday (liburan). Sinterklas menjadi idola Natal bagi anak-anak dan kaum muda. Hotel mewah merancang acara untuk menyedot sebanyak mungkin uang.

Sinterklas dan Kurcaci-Kurcaci

Di tengah rindangnya pohon, ada pondok kayu dimana Sinterklas duduk menunggu pengunjung. Ketika ditanya, humas sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta mengatakan, “Salju, pohon pinus, dan Sinterklas di identikkan dengan Natal”. Di perbelanjaan lain, boneka Teddy Bear dan pohon Natal yang tersusun rapi. Di mall besar di bilangan Jakarta, memberi tema Natal: Christmas Wonderland. Disana berdiri rumah kurcaci dari gabus berwarna merah putih.

Anak-anak cenderung suka dengan hal-hal berbau kartun dan kisah-kisah dongeng. Oleh sebab itu, pengelola pusat perbelanjaan mencoba mengeset momen Natal dengan berbagai dongeng seperti Princess Disney, Wonderland dan sebagainya untuk mendongkrak penjualannya.

Pertanyaannya sekarang adalah dimana kelahiran Yesus? Tidak ada. Sinterklas, kurcaci-kurcaci sudah menggantikan Yesus. Hal ini mungkin wajar di Indonesia yang mayoritas bukan Kristen. Tetapi bagaimana dengan Amerika yang hampir seluruh penduduknya mengklaim diri anak Tuhan? Menurut berbagai survey terbaru ternyata di Amerika ketika mereka ditanya apa yang mereka pikirkan ketika mendengar kata Natal? Kurang lebih 85% mengatakan pohon Natal, 65% mengatakan Sinterklas, 35% mengatakan makanan enak dan hadiah, dan hanya 8% yang mengatakan memikirkan tentang kelahiran Yesus.

Penyimpangan Makna

Mengapa makna Natal mengalami penyimpangan? Semua karena dosa manusia. Karena dosa, orang yang tidak percaya kepada Tuhan tidak akan pernah mengerti arti Natal yang sesungguhnya. Bahkan mereka akan terus berusaha melawan keberadaan Tuhan. Suara dunia menghasut mereka agar melupakan makna Natal yang sesungguhnya.

Padahal Natal bermakna sangat dalam sekali, anugerah dan damai sejahtera diberikan kepada umat manusia, dan untuk itu orang-orang Majus maupun gembala-gembala memberikan persembahan mereka kepada Yesus yang lahir. Tetapi apa yang terjadi sekarang?

Natal sekarang bagi anak-anak adalah kesempatan setahun sekali untuk berpesta dan memperoleh hadiah-hadiah yang dibungkus indah, atau buat yang dewasa dilakukan tukar-menukar kado. Tepatkah kebiasaan yang menjadikan anak-anak kita menjadi manja ini diteruskan? Sementara banyak anak jalanan yang di musim hujan harus basah kuyup dan banyak anak kehilangan rumah karena banjir bahkan banyak yang tinggal di kamp-kamp pengungsi. Mereka meminta hadiah bukan lagi kepada Tuhan Yesus, tetapi lebih suka kepada Sinterklas.

Daripada menghabiskan uang banyak untuk perayaan Natal dan membeli hadiah-hadiah untuk lingkungan sendiri, lebih baik kita member pada yang kekurangan, karena Natal yang sebenarnya ialah member “kado” kepada Yesus. Dengan cara member kepada yang kekurangan seperti panti-panti asuhan, kawasan kumuh, dan mendidik mereka membagikan sendiri sendiri persembahan mereka kepada sesamanya.

Memang, Yesus datang untuk memberikan hadiah ‘keselamatan’ pada mereka yang baik atau yang jahat, tetapi kita sudah lupa bahwa keselamatan yang harus diterima dengan iman dan pertobatan sudah dikaburkan dengan gemilangnya bisnis Natal. Akibatnya, banyak orang tidak lagi mengenal hakikat Natal, yaitu kelahiran.

Yesus atau Sinterklas ?

- Yesus bangkit dari maut dan naik ke sorga untuk menyiapkan tempat buat kita di sorga.
- Sinterklas hanya membagi-bagikan hadiah.

- Yesus ada dimana-mana.
- Sinterklas ada di Kutub Utara.

- Yesus dating diatas awan dan berjalan di atas air.
- Sinterklas mengendarai kereta luncur.

- Yesus hadir setiap saat dengan pertolongan-Nya.
- Sinterklas dating setahun sekali.

- Yesus memenuhi segala kebutuhanmu.
- Sinterklas memenuhi kaos kakimu dengan kue, coklat dan permen.

- Yesus berdiri di muka pintumu dan mengetuk, kemudian Ia masuk dalam hatimu jka engkau mengundang-Nya masuk.
- Sinterklas dating lewat cerobong asap tanpa di undang.

- Yesus hanya sejauh engkau menyebutkan nama-Nya.
- Kamu harus antri untuk bertemu dengan Sinterklas.

- Yesus mengajakmu beristirahat dalam rengkuhan tangan-Nya.
- Sinterklas mengajakmu duduk di pangkuannya.

- Yesus mengenal nama kita sebelum kita ada. Ia bahkan tahu alamat kita, masa lalu kita dan masa depan kita. Ia bahkan tahu berapa jumlah rambut di kepala kita.
- Sinterklas tidak tahu namamu, yang dapat dikatakannya hanyalah “Hai anak kecil, siapa namamu?”

- Yesus punya hati yang penuh dengan cinta.
- Sinterklas punya perut yang gendut seperti tong penuh jelly.

- Yesus menawarkan kesehatan, pertolongan dan harapan.
- Sinterklas menawarkan “Ho…Ho…Ho…”

- Yesus berkata “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Ku, sebab Aku yang memelihara kamu.”
- Sinterklas berkata “Janganlah kamu menangis…”

- Yesus menciptakan hidup baru, menyembuhkan hati yang luka, memperbaiki hubungan yang berantakan dan menyediakan tempat tinggal bagi kita.
- Sinterklas membuat aneka mainan.

- Yesus adalah “Raja Segala Raja”.
- Sinterklas adalah “Pak Tua yang Riang Gembira”

- Yesus memberimu sukacita yang menjadi kekuatanmu.
- Sinterklas membuatmu tertawa terkekeh.

- Yesus adalah hadiah bagi kita dan wafat di kayu salib.
- Sinterklas meletakkan hadiahnya di bawah pohon.

Nyata sekali, tidak ada perbandingan yang sepadan. Dan perlu kita ingatkan kepada anak-anak bahwa sesungguhnya Yesus-lah alasan kita merayakan Natal.






@



Popular This Week

PILIH YESUS ATAU SINTERKLAS ?