Bacaan Alkitab : Roma 12:9-21
"Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis". Roma 12:15.
Sepintas kita akan tertegun membaca ayat diatas, karena kedengarannya sedikit lain dari yang lain. Namun jika kita mau merenungkannya sejenak, maka kita akan mengetahui bahwa yang di maksudkan dari nats ini adalah mengenai "Empati".
Seringkali orang menganggap "empati" sama dengan "simpati", pad
ahal itu berbeda.
Empati mengandung rasa yang lebih dalam daripada simpati. Empati memiliki arti bagaimana seseorang memproyeksikan diri ke dalam peranan orang lain. Jadi, jika kita melihat orang lain menderita, maka kita juga turut menderita.
Ada ungkapan dari suku Indian mengatakan :
"Sebelum kita benar-benar memahami orang lain, kita harus berjalan sejauh satu mil dengan sepatu atau sandal mereka. Sebelum kita dapat berjalan dengan sepatu atau sandal orang lain, kita harus melepaskan sepatu atau sandal kita".
Kita mungkin sering mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan. Mungkin dengan keluarga, teman, pacar atau saudara. Padahal persoalannya tidak jelas atau hanya hal-hal yang sepele yang mengakibatkan kesalah-pahaman. Akibatnya bisa putus komunikasi dalam jangka waktu tertentu.
Jika demikian, bagaimana kita dapat berempati atau peduli pada sesama atau orang lain?
Namun, jika kita ingin tetap langgeng dalam menjalin hubungan dengan siapapun, kita juga harus bersedia untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.
Akan tetapi tidak berarti kita harus selalu berkata "Ya" terhadap setiap pendapat orang lain. Empati membantu kita untuk bicara dalam bahasa yang sama, meski kita tidak selalu harus setuju.
Ungkapan suku Indian di atas, jika kita mau simak sejenak, mungkin di antara kita ada yang mengalami kegagalan dalam berempati karena kita tidak mau melepaskan sepatu kita terlebih dahulu.
KIta tidak mau menanggalkan pola pikir kita lebih dahulu, yang mengakibatkan kita cenderung memberi penilaian dan menghakimi orang lain menurut ukuran kita sendiri.
Sekarang ini banyak orang sudah tidak peduli terhadap orang-orang di sekelilingnya seperti dlm bahasa sehari2 kita sering mendengar orang berkata : "Lu..lu..gue..gue...!!! Emang gue pikirin..."
Sahabat RHK yang dikasihi Tuhan, marilah kita sama-sama belajar untuk bisa berempati terhadap saudara, teman dan orang-orang yang ada di sekitar kita.
JADILAH GARAM DAN TERANG DUNIA.
By : Samuel Sadusi
Seringkali orang menganggap "empati" sama dengan "simpati", pad
ahal itu berbeda.
Empati mengandung rasa yang lebih dalam daripada simpati. Empati memiliki arti bagaimana seseorang memproyeksikan diri ke dalam peranan orang lain. Jadi, jika kita melihat orang lain menderita, maka kita juga turut menderita.
Ada ungkapan dari suku Indian mengatakan :
"Sebelum kita benar-benar memahami orang lain, kita harus berjalan sejauh satu mil dengan sepatu atau sandal mereka. Sebelum kita dapat berjalan dengan sepatu atau sandal orang lain, kita harus melepaskan sepatu atau sandal kita".
Kita mungkin sering mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan. Mungkin dengan keluarga, teman, pacar atau saudara. Padahal persoalannya tidak jelas atau hanya hal-hal yang sepele yang mengakibatkan kesalah-pahaman. Akibatnya bisa putus komunikasi dalam jangka waktu tertentu.
Jika demikian, bagaimana kita dapat berempati atau peduli pada sesama atau orang lain?
Namun, jika kita ingin tetap langgeng dalam menjalin hubungan dengan siapapun, kita juga harus bersedia untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.
Akan tetapi tidak berarti kita harus selalu berkata "Ya" terhadap setiap pendapat orang lain. Empati membantu kita untuk bicara dalam bahasa yang sama, meski kita tidak selalu harus setuju.
Ungkapan suku Indian di atas, jika kita mau simak sejenak, mungkin di antara kita ada yang mengalami kegagalan dalam berempati karena kita tidak mau melepaskan sepatu kita terlebih dahulu.
KIta tidak mau menanggalkan pola pikir kita lebih dahulu, yang mengakibatkan kita cenderung memberi penilaian dan menghakimi orang lain menurut ukuran kita sendiri.
Sekarang ini banyak orang sudah tidak peduli terhadap orang-orang di sekelilingnya seperti dlm bahasa sehari2 kita sering mendengar orang berkata : "Lu..lu..gue..gue...!!! Emang gue pikirin..."
Sahabat RHK yang dikasihi Tuhan, marilah kita sama-sama belajar untuk bisa berempati terhadap saudara, teman dan orang-orang yang ada di sekitar kita.
JADILAH GARAM DAN TERANG DUNIA.
By : Samuel Sadusi
@
Tagged @ Alkitab
Tagged @ ALLAH
Tagged @ ALLAH TALLA
Tagged @ KUDUS
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen
Tagged @ ROH KUDUS
Tagged @ Tuhan Yesus
Tagged @ Yesus