Bacaan Alkitab : Yakobus 1:2
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2).
Jika Anda sedang dalam permasalahan dan penderitaan, apa yang akan anda lakukan? Apakah anda mencari tahu penyebab mengapa anda mengalami penderitaan tersebut? Atau justru mengambil sikap seperti Tuhan Yesus, yang tetap menjalani penderitaan-Nya dengan ketaatan penuh kepada Allah Bapa?
Pengarang James Stalker menulis dalam sebuah bukunya, "Penderitaan tidak selalu menyucikan. Penderitaan dapat membuat watak menjadi buruk dan egois. Namun, ada banyak pula keberhasilan yang timbul dari pencobaan. Ada banyak kamar orang sakit yang merupakan suatu kehormatan untuk dikunjungi."
Suatu ketika J. Oswald Sanders pernah bercerita tentang kunjungannya ke tempat semacam itu di Australia, tempat dimana Nona Higgens tinggal. Dalam keadaan sakit terus-menerus, Nona Higgens tidak pernah meninggalkan kamarnya selama lebih dari 40 tahun. Kedua tangan dan kakinya telah diamputasi untuk menahan penyebaran penyakitnya ke seluruh tubuhnya.
Setelah memutuskan untuk hidup secara kreatif, ia menamai pondok tempat tinggalnya dengan nama "Pondok Harapan Sukacita". Di pondok inilah ia menyerahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan dan aktif pelayanan rohani. Dengan pena yang diikatkan pada ujung lengannya yang buntung, ia berkirim surat ke seluruh dunia selama bertahun-tahun dan membimbing ratusan orang kepada Kristus.
Penderitaan yang dialami Nona Higgens tidaklah membuatnya patah semangat dan menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak berguna, justru sebaliknya, penderitaannya justru mendorongnya untuk menjadi lebih kreatif di dalam hidup dan pelayanannya.
Jadi, jika saat ini Anda untuk hidup lebih kreatif, "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2). Sebutlah pergumulan-pergumulan dan derita hati Anda dengan sebutan "derita yang menumbuhkan," dengan penekanan pada kata menumbuhkan!
Pengarang James Stalker menulis dalam sebuah bukunya, "Penderitaan tidak selalu menyucikan. Penderitaan dapat membuat watak menjadi buruk dan egois. Namun, ada banyak pula keberhasilan yang timbul dari pencobaan. Ada banyak kamar orang sakit yang merupakan suatu kehormatan untuk dikunjungi."
Suatu ketika J. Oswald Sanders pernah bercerita tentang kunjungannya ke tempat semacam itu di Australia, tempat dimana Nona Higgens tinggal. Dalam keadaan sakit terus-menerus, Nona Higgens tidak pernah meninggalkan kamarnya selama lebih dari 40 tahun. Kedua tangan dan kakinya telah diamputasi untuk menahan penyebaran penyakitnya ke seluruh tubuhnya.
Setelah memutuskan untuk hidup secara kreatif, ia menamai pondok tempat tinggalnya dengan nama "Pondok Harapan Sukacita". Di pondok inilah ia menyerahkan dirinya dalam doa kepada Tuhan dan aktif pelayanan rohani. Dengan pena yang diikatkan pada ujung lengannya yang buntung, ia berkirim surat ke seluruh dunia selama bertahun-tahun dan membimbing ratusan orang kepada Kristus.
Penderitaan yang dialami Nona Higgens tidaklah membuatnya patah semangat dan menjadikan dirinya sebagai orang yang tidak berguna, justru sebaliknya, penderitaannya justru mendorongnya untuk menjadi lebih kreatif di dalam hidup dan pelayanannya.
Jadi, jika saat ini Anda untuk hidup lebih kreatif, "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2). Sebutlah pergumulan-pergumulan dan derita hati Anda dengan sebutan "derita yang menumbuhkan," dengan penekanan pada kata menumbuhkan!
Bila kita memuji Allah dalam ujian hidup kita, beban kita akan berubah menjadi berkat.
Renungan Harian Kristen
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen