Bacaan Alkitab : Wahyu 3:14-22
"Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat". (Wahyu 3:18).
Suatu hari ketika sedang beribadah, seorang jemaat dibuka mata rohaninya oleh Tuhan untuk melihat realita di dalam gerejanya. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat bahwa di hadapan Tuhan, hampir semuanya terlihat tidak berpakaian, termasuk pendetanya. Hanya satu orang yang terlihat berpakaian lengkap, yaitu seorang tukang becak yang belum lama bertobat. Sehari-hari, ia mengayuh becaknya sambil memberitakan Injil. Tuhan pun menjelaskan selain tukang becak tersebut, semuanya tidak menjalani hidup yang sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Penglihatan ini akhirnya menyadarkan dirinya akan kenyataan bahwa Tuhan lebih melihat apa yang ada di dalam diri manusia daripada yang kasat mata.
Dalam surat peringatan yang ditujukan kepada jemaat Laodikia, Allah mengingatkan agar mereka lebih memperhatikan apa yang "tidak kelihatan" daripada apa yang nampak dari luar. Sementara mereka merasa baik-baik saja, berapi-api secara rohani, kaya dan tidak kekurangan apapun, namun kenyataan di hadapan Allah sangat berbeda. Mereka dianggap suam-suam kuku, tidak jelas keseriusannya di dalam mengikut Tuhan, melarat, malang, miskin, buta, bahkan telanjang! Melalui perikop ini, Tuhan ingin agar kita lebih memperhatikan kondisi "di dalam" daripada apa yang kasat mata. Hidup benar
di hadapan Allah bukan hal yang mudah dan gratis. Setiap orang perlu membayar harganya. Salah satu yang Allah peringatkan kepada mereka adalah untuk membeli pakaian putih supaya tidak terlihat ketelanjangan mereka di hadapan Tuhan. Pakaian putih berbicara mengenai kekudusan dan hidup benar di hadapan Allah.
Sungguh menyenangkan ketika Tuhan mendapati diri kita berpakaian, bukan telanjang oleh karena hidup kita yang sembarangan. Hal yang lain adalah, janganlah kita mudah menghakimi sesama kita, bahkan ketika ada orang yang terlihat biasa-biasa saja atau sederhana. Mungkin di hadapan Tuhan, justru keadaan mereka jauh lebih baik daripada orang yang terlihat hebat. Anda pilih yang mana, berkenan di hadapan Tuhan atau hanya sekadar terlihat hebat di hadapan manusia? Mari kita mengejar hidup yang berkenan di hadapan Allah.
JALANI HIDUP YANG SUNGGUH-SUNGGUH DI HADAPAN TUHAN, SUPAYA KITA TETAP TERLIHAT BERPAKAIAN LENGKAP DI HADAPAN-NYA.
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen