Sepatu Besi |
Posted: 17 Nov 2014 07:47 PM PST Pagi itu, Tuhan mengganti sepatuku dengan sepatu besi. Awalnya aku protes, karena dengan sepatu besi aku tidak akan bisa berlari. Tapi hari ini menjadi hari yang menyakitkan. Semakin aku memaksakan diriku untuk berlari, maka kakiku akan terluka, tak heran jika aku memaki. Akupun menyerah. Aku berjalan dengan sangat pelan dan sesekali aku mengistirahatkan kakiku untuk berteduh di bawah pohon. Baru pertama kali ini aku bisa melihat dengan jelas senyuman anak-anak yang bermain di taman. Aku juga bisa menikmati aroma bunga yang selama ini selalu aku lewatkan. Selama ini aku terlalu fokus dengan impianku sehingga aku sama sekali tidak bisa menikmati berkat lainnya yang sudah Tuhan sediakan. Aku lupa bersyukur untuk segala hal yang ada di sekelilingku. Dan sepatu besi yang berat ini telah membuat aku sadar tentang pentingnya bersyukur dan melihat sekelilingku. Berapa banyak di antara kita yang tak lagi peduli dengan keadaan di sekitar kita? Berapa banyak yang hidupnya selalu dikejar waktu untuk mendapatkan karir yang cemerlang? Berapa banyak di antara kita yang tak lagi punya waktu untuk bersyukur? Akan ada saatnya di mana Tuhan ijinkan cobaan datang ke dalam kehidupan kita. Hal itu Tuhan lakukan agar kita bisa melihat orang-orang yang selalu berada di dekat kita dan agar kita bisa bersyukur karena hidup itu bukan hanya untuk mengejar karir namun hiduplah dengan penuh ucapan syukur. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. 1 Tesalonika 5:18 Sepatu Besi is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@