Renungan Harian Kristen - RADIATOR

Bacaan Alkitab : Efesus 4 : 1-6

“Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai
untuk mereka yang mengadakan damai.”
(Yakobus 3:18)


Sebuah mesin yang bekerja akan menjadi panas karena adanya proses pembakaran. Untuk itu para ahli mesin menciptakan system pendingin mesin untuk membuang kelebihan panas ini. Beberapa mobil menggunakan kipas pendingin udara, namun sebagian besar menggunakan air yang ditambah dengan zat kimia sebagai pendinginnya. Zat pendingin bersuhu rendah ditarik ke atas dari dasar radiator secara terpisah dari mesian. Suatu pompa membantu aliran ini sehingga zat pendingin bergerak melalui celah-celah mesin sambil menghisap panas. Kemudian zat pendingin ini kembali ke atas radiator dan melepaskan panasnya melalui aliran udara yang melintas disitu, dibantu oleh kipas pendingin. Dengan proses ini mesin akan terjaga terhadap timbulnya panas yang berlebihan.

Seperti halnya mesin yang menjadi panas karena terjadinya proses pembakaran, di dalam suatu kebersamaan dengan orang lain, kadang-kadang timbul suatu masalah atau konflik. Konflik yang terjadi ini ibarat kobaran api yang memanas, jika tidak segera dipadamkan atau didinginkan akan membuat hancurnya suatu persekutuan. Oleh sebab itu kita dipanggil untuk menjadi “pendingin” atas sebuah konflik atau menjadi pendamai. Menjadi pendamai bukanlah peran yang gampang. Namun sukacita yang dirasakan dalam batin ketika damai dihasilkan tidak bisa diganti oleh apapun. Tidak jarang sebagai penengah kita malah disalahartikan, misalnya dituduh pilih kasih atau dianggap mau membela salah satu pihak. Menjadi penengah atau pembawa damai butuh kebesaran hati, ketekunan dan kesabaran.

Tetapi apapun resikonya, menjadi pendamai atau penengah adalah tugas orang Kristen dimanapun ia berada (Ibrani 12:14, Matius 5;9). Karena itu hal yang harus kita renungkan adalah, “apakah kehadiran kita membawa damai diantara mereka yang sedang bertikai?”. Mengapa sebagai orang Kristen kita dipanggil menjadi pendamai bagi orang lain? Jawabannya adalah karena kita sendiri sudah diperdamaikan oleh Tuhan Yesus, Sang Pembawa Damai sejati (1 Yohanes 2:22). Malalui Tuhan Yesus, konflik yang memutuskan hubungan manusia dengan Sang Pencipta diperbaiki, sehingga terjadilah rekonsiliasi.

Apakah berita pendamaian terpancar dalam hidup kita sehari? Bukan hanya melalui kata-kata, tapi juga melalui tindakan. Ketika ada suasana yang kurang enak marilah kita hadapi dengan pengampunan; ketika ada orang bermusuhan marilah kita dekati dengan kasih pengampunan atau dengan mendoakannya. Damai itu indah (Mazmur 133:1-3).



@



Popular This Week

Renungan Harian Kristen - RADIATOR