Kerang dan Pasir |
Posted: 16 Jan 2015 04:00 PM PST Di dasar lautan, ada seekor anak kerang yang sedang menangis. Anak kerang itu tak henti-hentinya menyesali kehidupannya. Dia merasa kesakitan ketika banyak butiran pasir yang memasuki tubuhnya. Rasanya perih dan ngin sekali mengeluarkan pasir-pasir itu dari tubuhnya. Anak kerang hanya bisa menangis dan mulai membiasakan diri. Dia mencoba untuk bisa bersabar terhadap rasa sakit akibat butiran-butiran pasir yang masuk dalam tubuhnya. Dia mulai bisa menerima keadaan itu hingga puluhan tahun lamanya. Betapa terkejutnya ketika ada manusia yang mengambilnya dan membuka cangkangnya. Ada sesuatu yang sangat indah dan berkilau, manusia menyebutnya mutiara. Anak kerang menjadi bangga bahwa dia tidak memiliki nasib seperti kerang-kerang lainnya, yaitu menjadi kerang rebus yang dijual di jalanan. Ada berapa banyak kesakitan yang orang lain berikan untuk kita? Ada berapa banyak kesedihan dan kekecewaan yang harus kita alami? Jangan pernah menyesali segala sesuatu yang telah kita hadapi. Cobalah untuk bisa bersabar karena dengan kesabaran akan membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan amat berharga di mata Tuhan. Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati. Pengkhotbah 7:8 Kerang dan Pasir is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@