Tangan Terindah |
Posted: 29 Nov 2014 04:00 PM PST Ibu telah selesai memasak makan malam untuk keluarga. Ketika semua orang sudah berkumpul, ibu belum juga keluar dari kamarnya. Aku merasa tak sabar untuk menunggu. Aku memutuskan untuk menghampiri ibu di kamarnya dan akupun terkejut. Aku lihat ibu sedang berusaha memasang tali pada bajunya. Karena usianya, ibu mengalami penurunan pada syaraf-syarafnya sehingga tak bisa dengan cepat memasang talinya. Aku keluar dari kamar ibu dan menangis. Setelah aku bisa menahan air mataku, aku masuk kembali dan membantu ibu mengikatkan tali bajunya. Aku tak bisa membayangkan bagaimana cara ibu memasak semua makan malam kami. Ada banyak usaha yang telah ibu lakukan untuk membuat hidangann malam ini. Tangan ibu adalah tangan terindah dimana tangan itu telah merawatku sejak aku masih kecil. Pernahkah kita bersyukur untuk seorang ibu yang Tuhan beri kepada kita? Masihkah kita protes jika ada hal-hal kecil dari ibu yang membuat kita tidak nyaman? Kesalahan yang kita lakukan kepada ibu sejak kecil hingga sekarang tak terhitung dan ibu juga tidak pernah memperhitungkannya kepada kita. Sayangilah ibumu! Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu. Amsal 1:8 Tangan Terindah is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@