Bacaan Alkitab : Yohanes 2:13-25
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." (Yohanes 2:16).
Saat ini tampaknya banyak orang yang mudah marah atau terpancing emosinya. Bisa jadi marah karena masalah yang besar atau marah karena hal sepele. Contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari misalnya kemarahan di jalan raya. Seseorang yang sedang berkendara atau berjalan kaki, yang semula tenang dalam sekejap berubah dan marah-marah karena ada pengendara lain yang memotong jalan atau hampir menabraknya. Kejadian yang lebih parah adalah ketika akhirnya sepanjang
hari itu menjadi kacau akibat kemarahan tersebut.
Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah: Apakah seseorong tidak boleh marah? Apakah amarah selalu berakibat buruk? " Seseorang boleh saja marah dan kemarahan tidak selalu berakibat buruk.
Tuhan Yesus pernah marah di Bait Allah saat Dia melihat kenyataan yang sangat menggusarkan hati-Nya. Bait Allah yang seharusnya dijadikan tempat untuk beribadah dan memuliakan Dia justru menjadi tempat melakukan kejahatan. Bentuk kejahatan itu antara lain : pemerasan, penumpukan kekayaan, dan komersialisasi kedudukan. Bahkan, Yesus menyebut tempat tersebut tidak ubahnya seperti sarang penyamun.
Tuhan Yesus mengarahkan kemarahan-Nya dengan tujuan agar Bait Allah kembali pada fungsinya. perjumpaan Tuhan dengan manusia dan pertemuan manusia dengan sesama yang saling menghargai harkatnya. Adalah keputusan tiap-tiap orang untuk menerima atau menolak kemarahan itu. Mereka yang merespons dengan benar akan mendapat kasih karunia: kesadaran diri untuk kembali pada yang
benar. Mereka adalah orang yang beruntung karena tidak menolak kemarahan yang beralasan, atau sebaliknya.
Kita juga pernah marah. Namun, apakah kemarahan kita merupakan kemarahan yang memiliki tujuan, bukan pelampiasan emosi yang berakibat merusak? Kiranya Tuhan menurunkan rahma-Nya sehingga mulai hari ini kita lebih dimampukan untuk menggunakan semua energi-termasuk energi untuk marah dengan tujuan yang konstruktif sehingga berdampak posinf.
KEMARAHAN YANG BERTUJUAN BAIK ADALAH ALTERNATIF PILIHAN YANG BISA BAIK SEBAGAI RASA TANGGUNG JAWAB KEPADA TUHAN MAUPUN SESAMA
Renungan Harian Kristen
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen