Bacaan Alkitab : Yesaya 55:5-7
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. (Yes. 55:7)
Hidup yang belum mengalami pengampunan amat menderita. Setidaknya itulah pengalaman Frank Clark. Orang ini terlibat dalam 35 misi pemboman di beberapa tempat. Yang paling membekas adalah ketika ia membom Angkatan Udara Amerika Serikat. Akibat tugas yang dijalankannya tersebut, Frank amat tersiksa dan batinnya tertindas. Di hadapannya sering terbayang wajah-wajah tak bersalah yang pernah ia bunuh.
Akibat tekanan itu, tahun 1981, ia pernah berniat bunuh diri. Ia juga terlibat mabuk-mabukan dan perbuatan amoral lainnya. Sebenarnya, ia melakukan itu sebagai bentuk pelarian akibat hidup yang hampa. Rasa bersalah terus menghantuinya. Walaupun ia hanya menjalankan tugas, namun rasa bersalah tak mampu ia hindari.
Akibat tekanan batin yang amat kuat, ia melayangkan surat permohonan maaf. Tidak tanggung-tanggung. Kepada 320 kota di Jerman ia surati untuk meminta maaf. Syukurlah pemerintah kota mengabulkan permohonan pengampunan yang ia harapkan. Tidak heran, ketika ia mendengar berita bahagia itu, ia menangis tersedu-sedu. Bagaikan anak kecil yang meraung-raung, Frank berlaku
demikian. Mengapa demikian? Karena, kini ia lega mendapatkan pengampunan dari sesama. Lalu, bagaimana dengan Tuhan? Jelas, Tuhan pun mengampuni tatkala ia memohon dengan hati yang bertobat.
demikian. Mengapa demikian? Karena, kini ia lega mendapatkan pengampunan dari sesama. Lalu, bagaimana dengan Tuhan? Jelas, Tuhan pun mengampuni tatkala ia memohon dengan hati yang bertobat.
Kita beroleh kabar gembira hari ini. Firman Tuhan menuliskan bahwa Tuhan kita pemurah. Dia mengampuni siapa saja yang memohon kepada-Nya. Ketika ayat-ayat ini ditulis, umat Yehuda dalam pembuangan. Mereka jauh dari Tuhan. Pula, jauh dari Bait Allah, mereka membelakangi anugerah. Maka, Yesaya mengingatkan untuk kembali kepada Allah. Mengapa harus kembali kepada-Nya? Firman Tuhan menjawab dengan sangat tepat, di dalam Tuhan ada pengampunan. Semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Rm.3:23). Karena itu, manusia membutuhkan pengampunan agar relasi dengan-Nya menjadi harmonis. Kalau tidak, seumur hidup dosa akan mengejari sebagaimana khotbah Jonathan Edwards di awal Kebangunan Rohani diAmerika abad ke-18.
PENGAMPUNAN MEMULUSKAN HUBUNGAN KITA DENGAN ALLAH
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen