Patung Marmer |
| Posted: 01 Mar 2015 03:00 PM PST Seringkah kita merasa bahwa Tuhan begitu tidak adil terhadap kehidupan kita? Seringkah kita protes kepada Tuhan bahwa hasil yang kita dapatkan ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan? Sama halnya dengan kisah lantai dan patung marmer berikut ini. Di dalam sebuah museum, berdiri sebuah patung marmer yang sangat indah dan banyak orang dari penjuru dunia yang mengaguminya. Namun marmer yang lain merasa marah dan merasa tidak adil bahwa dirinya hanya diinjak-injak setiap harinya. “Aku juga ingin dipuji seperti dirimu dan bukan diinjak-injak,” protes lantai marmer. “Jika dahulu kau mau dibentuk dan dipahat oleh pemahat, maka kau juga akan menjadi seperti diriku. Prosesnya memang begitu sakit namun aku tetap menurut terhadap setiap bentukkan yang terjadi padaku. Sedangkan kau memilih untuk lari,” jawab patung marmer. Jika kita menginginkan hasil yang lebih baik, maka kita harus mau dibentuk oleh Tuhan Yesus. Jangan pernah protes atau bahkan melarikan diri dan mencari kenikmatan dunia karena setiap bentukkan yang Tuhan kerjakan akan membuat kita lebih berharga dari apa yang ada di dunia ini. Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?” atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!” Yesaya 45:9 Patung Marmer is a post from: Renungan Harian Kristen |
| You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |
@
