Bacaan Alkitab : Mazmur 44:18-27
“Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah!...”
(Mazmur 44:24a)
Orang yang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada biasa disebut sebagai A-theist. Orang yang percaya bahwa Tuhan ada, tapi sudah mati, disebut sebagai Nietzcheian. Sedangkan orang yang percaya bahwa Tuhan memang ada dan menciptakan bumi dan seisinya, tetapi sekarang sudah tidak peduli lagi terhadap ciptaan-Nya, disebut sebgai Deistist.
Pemazmur pastilah bukan seorang Nietzcheian, Deistist, apalagi Atheist. Ia adalah seorang Theistist, karena percaya bahwa Tuhan ada dan berkarya dalam hidup ini. Meskipun demikian, Pemazmur tetap juga bergumul dalam kepercayaannya terhadap Tuhan. Seringkali di dalam penderitaan dan krisis kehidupan, penyertaan Tuhan tidak dirasakan. Apakah di saat-saat seperti itu Tuhan sedang tidur?
Yang menarik adalah meskipun Pemazmur terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu, namun ia tidak mau melepaskan imannya kepada Tuhan (ayat 18). Ia tetap yakin, Tuhan pastilah berkarya bagi umat-Nya, walau mungkin tidak pada saat itu.
Apakah Tuhan sedang tidur? Barangkali Saudara juga bergumul dengan pergumulan semacam ini. Sekarang ini, mungkin Saudara membutuhkan pertolongan Tuhan dalam menghadapi persoalan hidupmu, tetapi Saudara justru merasakan pertolongan itu seakan-akan tak kunjung datang. Bersikaplah seperti sang Pemazmur. Walau pertolongan Tuhan belum ia rasakan sekarang ini, ia tidak mau melepaskan imannya kepada Tuhan, karena ia yakin, pada saatnya nanti, Tuhan akan memberikan pertolongan kepadanya. Kita memang harus belajar sabar memahami saatnya Tuhan!
TUHAN MEMBERKATI
Apapun masalah yang engkau hadapi, jangan pernah tinggalkan Tuhan, walaupun
seolah-olah doamu tidak didengarkan. Tapi Dia tidak pernah tidur dan selalu mendengarkan doamu, hanya saja kita harus lebih bersabar. (Samuel Sadusi)
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen