Renungan Harian Kristen - Pendakwa vs Pemulih

Bacaan Alkitab : Galatia 6 : 1-10

Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. (Galatia 6 : 1).


Seorang pemudi yang sudah bertobat mengikuti sebuah retreat rohani. Pada jam istirahat, pemudi ini disapa oleh seorang pemuda peserta retreat tersebut. Tiba-tiba sang pemudi terkejut ketika pemuda tersebut bertanya, "Bukankah kamu si A, pacar temanku dulu si B? Kata temanku, kamu kalau pacaran 'hot' sekali ya. Kok kamu bisa ikut retreat ini ya?". Sejenak pemudi ini terdiam kemudian menjawab, "Memang kamu siapa? Tuhan saja telah telah melupakan dosaku dan tidak lagi mengingat pelanggaranku. Sejauh timur dari barat dijauhkan-Nya segala dosaku. Walaupun dosaku semerah kermizi, telah menjadi putih seputih bulu domba. Apakah kamu melebihi Tuhan?". Pemuda tersebut pun terdiam.

Kadangkala, tanpa sadar banyak orang percaya menjadi pendakwa saudara seimannya dan menganggap dirinya lebih tinggi rohaninya daripada orang lain. Apa kata Firman Tuhan mengenai orang yang kedapatan melakukan pelanggaran? Tuhan mau kita sebagai orang yang rohani, harus memimpinnya ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut sambil berjaga agar kita sendiri tidak kena pencobaan. Tuhan tidak pernah memerintahkan kita untuk menjadi pendakwa saudara seiman, sebaliknya, Dia meneladankan hal yang baik ketika berjumpa dengan wanita yang kedapatan berzinah. Yesus tidak menghakimi seperti orang-orang lain, namun menunjukkan belas kasihan dan mengampuninya. Tuhan mau kita menuntun orang yang melakukan pelanggaran ke jalan yang benar dengan lemah lembut, bukan malah mendakwanya sehingga membuatnya merasa terpojok dan semakin terluka.

Tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia memiliki kelemahan. Kitab Matius 26:41 mengatakan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." Hal ini berarti, kita masih bisa jatuh dalam pencobaan selama masih hidup dalam daging. maka daripada itu kita harus senantiasa berjaga-jaga dan berdoa dan selalu siap sedia menjadi alat-Nya untuk memulihkan saudara kita yang lain. Status apa yang mau kita pakai sekarang? Menjadi seorang pendakwa atau pemulih?

Orang Percaya dipanggil dan diperlengkapi untuk memulihkan sesama

RENUNGAN HARIAN



@



Popular This Week

Renungan Harian Kristen - Pendakwa vs Pemulih