Renungan Harian Kristen - Burning The Bridge

Bacaan Alkitab : I Raja-raja 17 : 17-24

TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali. ( I Raja-raja 17 : 22 ).



Salah satu pengalaman nabi Elia di Sarfat adalah duka cita karena kematian anak janda yang rumahnya menjadi tempat tumpangan Elia dalam pengungsian karena ketakutan kepada Ahab-raja yang jahat. Peristiwa ini memukul keras iman sang janda. Integritas Elia sebagai nabi Allah yang Maha Kuasa juga dipertaruhkan (bandingkan ayat 24). Sang janda memang sudah percaya kepada Tuhan, Allahnya Elia (ayat 18), sehingga diselamatkan dari bahaya kelaparan. Namun, ternyata ia belum bisa melihat kaitan antara Tuhan dengan kehidupan atau kematian anaknya itu. Situasi ini justru membawa Elia untuk mengalami pengalaman yang luar biasa dengan Allah yang ia layani. Pengalaman itu saya namakan, burning the bridge (membakar jembatan).

"Membakar jembatan" artinya mengambil keputusan untuk mempercayai Allah secara penuh, misalnya melakukan suatu mujizat dan melaluinya membawa kita pada pengalaman iman dan komitmen yang lebih tinggi seperti Elia membangkitkan orang mati. Sama seperti seorang panglima perang yang akan merebut suatu wilayah, agar prajurit tidak berpikir untuk mundur maka jembatan-jembatan yang dilewati harus dibakar dan dibinasakan. Tidak ada jalan lain, maju dan rebut wilayah yang di targetkan. Memang, hanya ada dua kemungkinan yang bisa terjadi : dikalahkan, ditawan, dan akhirnya dibunuh musuh atau menang, merebut wilayah, hidup, dan menikmati hasil perang.

Sudahkan kita "membakar jembatan" dan memutuskan segala sesuatu yang menghalangi kita mempercayai satu-satunya Allah yang sejati ? Allah kita tidak pernah terpojok dalam menghadapi kesulitan apapun. Kematian adalah masalah terbesar yang dihadapi manusia. Belum ada satupun penemuan sepanjang sejarah manusia dapat mengatasi masalah ini. Hanya Yesus Kristus, Putra Allah dari Nazaret telah mengatasi kematian dengan bangkit-Nya dari antara orang mati. Kuasa yang sama diberikan kepada kita yang percaya kepada-Nya. Tetapi, satu hal yang penting adalah, dedikasi dan penyerahan kita kepada-Nya sebagai Allah harus menjadi prioritas utama.

 Percayalah kepada Allah sepenuhnya, Anda tidak akan pernah kecewa.

RENUNGAN HARIAN




@



Popular This Week

Renungan Harian Kristen - Burning The Bridge