Mengampuni Musuh |
Posted: 01 Feb 2016 03:42 PM PST Ketika terjadi perang dunia kedua, Corrie ten Boom dan keluarganya ditangkap dan dikirimkan ke tempat tawanan Nazi atas tuduhan menyembunyikan orang-orang Yahudi di tempat mereka. Di tempat tawanan mereka disiksa secara kejam. Akibatnya, ayah dan saudara perempuan Corrie meninggal di tempat tawanan tersebut, dan Corrie pulang seorang diri ke rumah. Setelah perang berakhir, ia pergi ke Jerman untuk berkhotbah. Usai berkhotbah khusus tentang pengampunan, seorang pria paling kejam di Raversbruck, tempat ia dan saudara perempuannya disiksa menguluran tangannya untuk bersalaman. “Aku telah menjadi Kristen”, ia menjelaskan. “Aku tahu bahwa Tuhan telah mengampuniku ntuk hal-hal kejam yang pernah kulakukan. Tetapi aku juga ingin mendengar hal itu dari mulut anda. Maukah Anda mengampuniku?” Konflik bergejolak di hati Corrie. Bayangan jenazah saudara perempuannya terihat dibenaknya. Lalu ia berteriak,“Yesus, aku tidak dapat mengampuni orang ini, tolonglah aku.” Namun akhirnya ia memutuskan untuk mengampuni pria tersebut. la mengulurkan tangannya kepada pria itu dan berkata, “Aku mengampunimu Saudara, dengan segenap hatiku.” Hal ini jugalah yang pernah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Ketika Ia tergantung di kayu salib, la mengampuni orang-orang yang menyalibkanNya dan mendoakan mereka. Ia tidak mengutuki mereka. tetapi sebaliknya, Ia berdoa agar Bapa mengampuni mereka. Tuhan Yesus berkata bahwa orang-orang yang menyalibkanNya itu tidak mengetahui apa yang mereka perbuai Memang, mereka tidak sadar bahwa orang yang mereka salibkan itu bukanlah orang Jahat. melainkan Orang Benar dan Juruselamat dunia! Barulah setelah Yesus mati di kayu perwira Romawi sadar bahwa Yesus yang ia salibkan adalah sungguh-sungguh Orang Benar dan orang banyak pulang dengan memukul-mukul diri sebagai tanda penyesalan mereka! (Luk 23:47-48). Hal serupa dilakukan oleh Stefanus, martir pertama Kristen. Ketika Stefanus akan meninggal. ia masih sempat berdoa untuk orang-orang yang melemparinya dengan batu. Stefanus tidak benci kepada mereka, dan dia tidak berdoa agar Tuhan menghukum mereka. Tetapi, ia berdoa agar Tuhan mengampuni perbuatan mereka tersebut, sementara mereka tentap melemparinya dengan batu, Jika kita pernah disakiti orang lain, janganlah berusaha untuk membalasnya. Sebaliknya, ampuni dan doakanlah agar Bapa mengampuni dan menyadarkan mereka. Tentu hal ini bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Karena itu, kita harus meminta kekuatan dari Tuhan, kita dimampukan untuk mengampuni orang tersebut. Tuhan Yesus, Stefanus, dan corrie ten Boom, telah menunjukkan kepada kita bagairnana cara mengampuni musuh. “Lalu Yesus berdoa, "Bapa, ampunilah mereka! Mereka tidak tahu apa yang mereka buat." Pakaian Yesus dibagi-bagi di situ di antara mereka dengan undian.” ( Lukas 23:34) |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@