Pendeta dan Pemilik Salon |
Posted: 18 Dec 2014 06:02 PM PST Ada seorang pendeta yang baru saja merapikan rambutnya di sebuah salon. Sambil menunggu hujan reda, pemilik salonpun mulai mengajak berbincang pendeta tersebut. Pemilik salon merasa kesal dengan kehidupan orang-orang di sekitarnya. “Saya heran, mengapa Tuhan membiarkan mereka hidup dengan susah. Apa Tuhan tidak mengurus kehidupan mereka?” ujar pemilik salon. Pendeta tersebut tersenyum sambil melihat seorang laki-laki yang ada di seberang salon itu. “Apa kau melihat seorang laki-laki yang duduk di seberang jalan? Maukah kau merapikan rambutnya?” tanya pendeta. “Aku hanya akan melayani orang-orang yang datang ke salonku dan laki-laki itu tidak pernah mau mengunjungi salonku,” jawab pemilik salon. “Sama halnya dengan Tuhan Yesus. Tuhan selalu membuka hati-Nya untuk menyambut orang-orang yang mau datang kepada-Nya, namun pada kenyataannya hanya sedikit orang yang mau datang kepada-Nya,” kata pendeta. Kesimpulan dari cerita di atas adalah barangsiapa yang datang kepada Tuhan dan menyerahkan dirinya, maka Tuhan akan memelihara kehidupannya. Lantas, apakah kita mau datang kepada Tuhan dan menyerahkan kehidupan kita? Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Yohanes 10:9 Pendeta dan Pemilik Salon is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@