Bacaan Alkitab : Lukas 5 : 33 - 39
"Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula." (Lukas 5 : 38)
Beberapa bulan setelah menikah, Billy mulai mendapat beberapa masalah yang cukup mengganggunya. Rupanya, beberapa kebiasaannya semasa lajang masih melekat pada dirinya. Salah satunya ia masih suka berkumpul dengan teman-temannya daripada ada di rumah bersama keluarganya.
Selama ini, hal tersebut memang belum pernah dikeluhkan istrinya, tetapi Billy sadar bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang pantas. Billy yang sekarang bukanlah Billy beberapa bulan lalu. Ia kini adalah seorang suami sekaligus kepala sebuah keluarga. Dan itu bukan sekedar berganti status dari seorang lajang menjadi suami, tetapi juga ada perubahan tanggung jawab yang harus diembannya. Kesadaran itu yang akhirnya mendorong Billy untuk berubah dan memperbaiki diri agar layak disebut sebagai suami yang baik.
Selama ini, hal tersebut memang belum pernah dikeluhkan istrinya, tetapi Billy sadar bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang pantas. Billy yang sekarang bukanlah Billy beberapa bulan lalu. Ia kini adalah seorang suami sekaligus kepala sebuah keluarga. Dan itu bukan sekedar berganti status dari seorang lajang menjadi suami, tetapi juga ada perubahan tanggung jawab yang harus diembannya. Kesadaran itu yang akhirnya mendorong Billy untuk berubah dan memperbaiki diri agar layak disebut sebagai suami yang baik.
Perubahan yang menyeluruh. Itulah yang dikehendaki Tuhan untuk dimiliki setiap orang percaya ketika menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Hidup kita diubahkan dari keadaan tidak berpengharapan dan menuju kematian menjadi hidup yang berpengharapan dan memiliki keselamatan. Dari hidup yang tidak diberkati menjadi hidup yang berkelimpahan berkat. Sayangnya, banyak orang merasa telah cukup puas dengan memiliki semuanya itu dalam tataran status saja, serta mengabaikan tanggung jawab yang ada dibaliknya.
Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa anggur yang baru harus ditempatkan pada wadah yang baru pula, hal itu merujuk pada keadaan ideal yang seharusnya terjadi. Status yang baru harus diimbangi dengan pola tanggung jawab yang baru. Bukan hanya dalam hal berkeluarga, dalam kehidupan iman pun kita dituntut hal yang sama. Seorang Kristen sejati harus mampu meninggalkan sama sekali kehidupannya yang lama dan mengenakan kehidupannya yang baru. Karena hanya dengan cara itulah ia akan berkenan pada Tuhan dan menjadi berkat bagi sesamanya.
Ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa anggur yang baru harus ditempatkan pada wadah yang baru pula, hal itu merujuk pada keadaan ideal yang seharusnya terjadi. Status yang baru harus diimbangi dengan pola tanggung jawab yang baru. Bukan hanya dalam hal berkeluarga, dalam kehidupan iman pun kita dituntut hal yang sama. Seorang Kristen sejati harus mampu meninggalkan sama sekali kehidupannya yang lama dan mengenakan kehidupannya yang baru. Karena hanya dengan cara itulah ia akan berkenan pada Tuhan dan menjadi berkat bagi sesamanya.
Hari ini, renungkanlah, apakah kita telah memahami dan melaksanakan setiap tanggung jawab yang ada di balik setiap status yang kita sandang? Bila kita telah melakukannya, mari lakukan dengan lebih baik lagi.
Kemunafikan hidup menjauhkan manusia dari berkat Tuhan.
RENUNGAN HARIAN
- Pendakwa dan Pemulih
- Burning The Bridge
- Sugesti atau Iman
- Walau Harus Sendiri
- Paradigma Allah
- Percaya Saja !
- Buah Keserakahan
- Melindungi Iman
- Penantian Kasih
- Setelah Bencana Usai
- Janji Tuhan
- Buat Apa Kuatir ?
- Kekayaan Jadi Kutukan
- Menuju Kesetiaan
- Trust vs Fear
- Sinyal Sorgawi
- Pertobatan Sejati
- Mempergunakan Waktu
- Tanda Kehadiran-Nya
- Hati-hati Berbicara
- Selamatkan Generasi
- Murah Hati
- Peringatan Bagi Hidup
- Kekudusan Pernikahan
- Perlindungan Sempurna
- Hidup Dengan Hikmat
- Menjadi Berkat
- Jangan Diremehkan
- Nilai Sebuah Ketaatan
- Hidup Untuk Kristus
- God Never Fails
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen