Pada suatu hari, ada seorang anak SD yang sedang duduk melamun seorang diri. Anak SD ini seperti biasanya setelah jam istirahat tiba atau jam pulang tiba, dia langsung duduk membaca buku dan duduk jauh dari teman-temannya. Anak ini adalah anak dari keluarga Kristen. Dari semenjak kecil, anak ini sering sakit dan bahkan pernah demam tinggi yang menyebabkan kelumpuhan pada kakinya sehingga dia harus memakai kursi roda ke sekolahnya. Kemudian sang guru memperhatikannya, dan mulai menyapa anak itu, sementara anak-anak yang lain sudah pulang dan sekolah mulai sepi.
Guru itu bertanya kepada anak itu: "Nak, tidakkah kamu mau memiliki banyak teman yang bisa mengerti dan memahami dirimu?".
Lalu sang anak ini terdiam cukup lama. Kemudian anak itu mengatakan: "Bu, siapa yang tidak mau mempunyai teman? Saya mau mempunyai teman, tapi siapa yang mau berteman dengan saya sementara saya cacat, tangan pun cacat, saya malu, bu. Dari semenjak saya lahir, tangan saya cacat, kemudian saat saya kecil, demam pada tubuh saya tinggi dan akibatnya saya cacat dan harus selamanya duduk di kursi roda ini. Tidak ada orang yang memperdulikan saya bu, tidak ada satupun bahkan mama saya-pun membenci saya apalagi papa saya selalu memarahi saya setiap hari. Saya merasa diri saya tidak berguna bu, saya tidak berarti.”
Sang guru terdiam dan terharu melihat keadaan anak itu, akan tetapi kemudian sang guru mulai berkata: "Nak, walaupun kamu seperti itu, walaupun kamu cacat, biarpun teman-temanmu tidak mengasihimu dan bahkan papa dan mama membencimu, tapi ingatlah....Tuhan tidak pernah membencimu. Tuhan menyayangimu sebagaimana adanya . Engkau sangat berharga di mata-Nya dan Engkau dijadikan-Nya sebagai biji mata-Nya". (Yesaya 43:4; Ulangan 32:10).
"Jadi mulai saat ini cobalah untuk maju dan cobalah mendekati teman-temanmu, pasti engkau akan mendapat banyak teman nantinya". Akhirnya anak itu bertumbuh besar dan memiliki banyak teman.
Dalam kehidupan ini, setiap orang diciptakan Tuhan berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang hitam, putih, rambut keriting, lurus, pintar, bodoh, kaya, miskin, cantik maupun kurang cantik namun semua manusia kepunyaan-Nya. Semuanya adalah manusia yang mulia dan berharga di mataNya. Saat ini ketika kita merasa sepertinya "kurang" dalam hal ini dan itu, janganlah sedih. Sebab engkau sangat berharga di mata-Nya dan Engkau adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
Guru itu bertanya kepada anak itu: "Nak, tidakkah kamu mau memiliki banyak teman yang bisa mengerti dan memahami dirimu?".
Lalu sang anak ini terdiam cukup lama. Kemudian anak itu mengatakan: "Bu, siapa yang tidak mau mempunyai teman? Saya mau mempunyai teman, tapi siapa yang mau berteman dengan saya sementara saya cacat, tangan pun cacat, saya malu, bu. Dari semenjak saya lahir, tangan saya cacat, kemudian saat saya kecil, demam pada tubuh saya tinggi dan akibatnya saya cacat dan harus selamanya duduk di kursi roda ini. Tidak ada orang yang memperdulikan saya bu, tidak ada satupun bahkan mama saya-pun membenci saya apalagi papa saya selalu memarahi saya setiap hari. Saya merasa diri saya tidak berguna bu, saya tidak berarti.”
Sang guru terdiam dan terharu melihat keadaan anak itu, akan tetapi kemudian sang guru mulai berkata: "Nak, walaupun kamu seperti itu, walaupun kamu cacat, biarpun teman-temanmu tidak mengasihimu dan bahkan papa dan mama membencimu, tapi ingatlah....Tuhan tidak pernah membencimu. Tuhan menyayangimu sebagaimana adanya . Engkau sangat berharga di mata-Nya dan Engkau dijadikan-Nya sebagai biji mata-Nya". (Yesaya 43:4; Ulangan 32:10).
"Jadi mulai saat ini cobalah untuk maju dan cobalah mendekati teman-temanmu, pasti engkau akan mendapat banyak teman nantinya". Akhirnya anak itu bertumbuh besar dan memiliki banyak teman.
Dalam kehidupan ini, setiap orang diciptakan Tuhan berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang hitam, putih, rambut keriting, lurus, pintar, bodoh, kaya, miskin, cantik maupun kurang cantik namun semua manusia kepunyaan-Nya. Semuanya adalah manusia yang mulia dan berharga di mataNya. Saat ini ketika kita merasa sepertinya "kurang" dalam hal ini dan itu, janganlah sedih. Sebab engkau sangat berharga di mata-Nya dan Engkau adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
@
Tagged @ Cerpen Kristen