Pertanyaan ini juga sangat sering kita dengar. Bagi orang-orang yang suka mencari kesalahan-kesalahan tentang Kristen, selalu ada saja bahan untuk diperdebatkan. Mungkin kita sering mendengar bahwa Yesus itu menikah, dan tidak asing lagi di telinga kita bahwa Yesus di isukan menikah dengan Maria Magdalena.
Bagi saudara yang pernah membaca buku The Da Vinci Code, nama Dr. Barbara Thiering sudah tidak asing lagi. Isu tentang pernikahan Yesus paling mulai dibicarakan semenjak adanya pemahaman Dr. Barbara Thiering dalam kajiannya terhadap naskah laut mati dan dari sebuah buku karangan Dan Brown yang kemudian di buat film yang berjudul The Da Vinci Code.
Kedua pemahaman diatas menjadi bahan referensi para pengkritik-pengkritik Kristen untuk mengklaim bahwa Yesus pernah menikah. Kebanyakan orang yang mengkritik isi Alkitab kurang mempelajarinya dengan baik dan ini mengakibatkan salah paham.
Mari kita telusuri dalam Alkitab, sebenarnya ada berapa orang yang bernama Maria ?
- Maria - Ibu Yesus (Matius 1:16,18,20,24, dll)
- Maria - Ibu Yakobus (Matius 27:56)
- Maria - Saudari Marta dan Lazarus (Lukas 10:39; Yohanes 11:1; 12:3)
- Maria - Ibunya Yohanes yang disebut juga Markus (Kisah 12:12)
- Maria - Istri Klopas (Yohanes 19:25 )
- Maria - Tidak dijelaskan secara lebih rinci (Roma 16:6)
- Maria dari Magdala - (Lukas 24:10)
Mengenai Maria Magdalena, Alkitab menyajikan fakta-fakta berikut :
- Yesus mengusir tujuh setan darinya. (Lukas 8:1-3)
- Dia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung Yesus dan murid-Nya (Lukas 8:1-3)
- Dia melayani Yesus (Matius 27:55)
- Dia menyaksikan penyaliban Yesus (Matius 27:55-56, Markus 15:40-41; Yohanes 19:25)
- Dia melihat penguburan Yesus (Matius 27:61)
- Dia datang untuk mengurapi tubuh Yesus dan melihat bahwa kubur tersebut kosong (Matius 28:1, Markus 16:1; Lukas 24:1-10; Yohanes 20:1)
- Dia adalah orang pertama yang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya (Markus 16:9)
- Dia menyembah Yesus setelah kebangkitan-Nya (Matius 28:9)
- Dia melaporkan kebangkitan Yesus kepada para murid (Markus 16:10, Lukas 24:10, Yohanes 20:18).
Dan Brown keliru mengidentifikasikan Maria Magdalena dengan perempuan berdosa dalam Lukas 7.
Lukas 7:36-50 adalah kisah di mana seorang wanita membasuh kaki Yesus dengan air matanya dan kemudian mengurapi mereka dengan wewangian. Dan Brown penulis novel The Da Vinci code tersebut keliru dalam memahami perempuan berdosa tersebut sebagai Maria Magdalena.
Lukas 7:36-50 adalah kisah di mana seorang wanita membasuh kaki Yesus dengan air matanya dan kemudian mengurapi mereka dengan wewangian. Dan Brown penulis novel The Da Vinci code tersebut keliru dalam memahami perempuan berdosa tersebut sebagai Maria Magdalena.
Mari kita lihat kisah dalam Alkitab sesudahnya,
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia. (Lukas 8:1).
Ini mengartikan perubahan yang jelas dalam kisah tersebut. Hal ini mengacu pada waktu yang berbeda
(sesudahnya) dan tempat yang berbeda dari kisah dalam pasal 7 (Ia berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa).
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia. (Lukas 8:1).
Ini mengartikan perubahan yang jelas dalam kisah tersebut. Hal ini mengacu pada waktu yang berbeda
(sesudahnya) dan tempat yang berbeda dari kisah dalam pasal 7 (Ia berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa).
Dalam Lukas 8:2-3, nama Maria Magdalena disebutkan bersama dengan perempuan lain, yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, bersama dengan "banyak orang lain."
Perhatikan bahwa Maria tidak disebutkan sampai setelah kisah dalam konteks berbeda dari pasal 7.
Dan Brown juga keliru dalam mengidentifikasikan Maria Magdalena sebagai Maria, saudari Marta dan Lazarus. Maria, saudari Marta dan Lazarus adalah juga seorang yang mengurapi Yesus dengan minyak wangi (Yohanes 12:1-8, Matius 26:6-13, Markus 14:3-9).
Nah, Dan Brown menganggap ini adalah hal yang sama dengan pengurapan yang dilakukan oleh perempuan berdosa dalam Lukas 7. Dan karena dia menganggap bahwa perempuan berdosa dalam Lukas 7 tersebut adalah Maria Magdalena, maka ia juga kemudian menyimpulkan bahwa Maria saudari Marta dan Lazarus adalah perempuan berdosa dalam Lukas 7.
Bukankah ini sangat lucu? Dan Brown penulis buku The Da Vinci code menganalisa berdasarkan kemiripan nama dan peristiwa saja.
Tidak ada bukti apapun yang menghubungkan antara Maria Magdalena dan perempuan berdosa yang mengurapi Yesus dalam Lukas 7, jadi tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa Maria Magdalena adalah Maria saudaranya Marta dan Lazarus.
Nah, yang menjadi pandangan dasar dari orang-orang yang mengklaim bahwa Yesus pernah menikah yaitu tentang peristiwa perminyakan tersebut. Mereka mengklaim bahwa peristiwa perminyakan tersebut adalah ritual pernikahan.Perlu di ingat yaitu bahwa ritual membasuh kaki dan mengurapi dengan minyak urapan tidak selalu harus di hubungkan dengan pernikahan.
Membasuh kaki adalah hal yang umum di lakukan (Lih. Kejadian 18:4; 1 Timotius 5:10) dan mengurapi dengan minyak adalah sebuah kehormatan umum yang diberikan kepada raja-raja, nabi, dan imam.
Sebuah kehormatan ditunjukkan Maria Magdalena dan beberapa perempuan lain ketika mengurapi Yesus yang dimata mereka adalah lebih dari seorang nabi ataupun seorang Imam. Jika raja-raja, nabi, dan bahkan para Imam diurapi dianggap sesuatu yang biasa, mengapa untuk Yesus harus di hubungkan dengan pernikahan? Bukankah terlalu memaksakan?
Lihat juga peristiwa dalam Yohanes 19:26-27 yang menuliskan kepedulian Yesus terhadap ibu-Nya.. Jika Yesus menikah, bukankah seharusnya dia harus lebih peduli kepada istri-Nya ? Itu menunjukkan bahwa Yesus tidak memiliki istri dan tidak pernah menikah.
Uniknya pandangan diatas dijadikan referensi sahabat-sahabat muslim untuk menyerang ke-Tuhan-an Yesus. Padahal Al-Quran sendiri tidak pernah menyebutkan bahwa nabi Isa pernah menikah. Ayat Al-Quran yang direferensikan untuk menopang pemahaman mereka yaitu QS 13.38 :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).
Perlu di perhatikan bahwa ayat diatas tidak menyebutkan bahwa Yesus menikah. Terdapat kisah tentang Isa dalam Quran, dan tidak pernah menyebutkan bahwa Isa pernah menikah.
Jika ayat Quran di atas harus dipaksakan dalam artian bahwa semua nabi terdahulu harus pernah menikah, maka Yeremia jelas membantahnya. Alkitab menuliskan bahwa nabi Yeremia diperintahkan Tuhan untuk tidak menikah. (Yeremia 16:1-2).
Jadi pandangan yang menyatakan bahwa Yesus pernah menikah hanyalah sebuah imajinasi dari sebagian orang untuk mencari-cari kesalahan Alkitab dan kekristenan.
@
Tagged @ Artikel Kristen