Bacaan Alkitab : Matius 4:12-17
“Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.”
(Matius 4:12)
Abraham Lincoln, presiden AS yang menghapus sistem perbudakan, pada suatu waktu ditanya, “Apa yang akan Bapak lakukan kalau punya waktu delapan jam untuk menebang pohon?”. Lincoln menjawab, “Empat jam pertama akan saya gunakan terlebih dahulu untuk mengasah gergajinya.”
Bagi Yesus, Yohanes Pembaptis adalah seorang yang lebih dari sekedar orang yang telah membaptis-Nya. Bagi-Nya, Yohanes adalah seorang sahabat dan teman seperjuangan. Ia dan Yohanes memiliki kepedulian yang sama. Mereka sama-sama mewartakan pesan yang sama dari Bapa, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! (Matius 3:1-2). Bagi pemerintah Romawi, berita tentang Kerajaan Sorga dimengerti secara politis, yakni sebagai suatu bentuk perlawanan terhadap pemerintah. Oleh karena itu, ketika Yesus mendengar bahwa Yohanes telah ditangkap, Yesus segera menyingkir ke Galilea. Ia bisa saja memiliki nasib yang sama seperti Yohanes, ditangkap karena pemberitaan tentang Kerajaan Sorga. Penangkapan Yohanes mau tidak mau mendorong Yesus untuk melihat ulang apa yang menjadi panggilan hidup-Nya. Apakah Ia akan tetap mewujudkan panggilan hidup-Nya itu, ataukah tidak. Dan di Galilea, Yesus rupanya “mengasah gergaji”-Nya untuk mempertajam dan meneruskan panggilan hidup-Nya.
Setiap orang perlu “mengasah gergaji”-nya masing-masing, yakni saat dimana kita meluangkan waktu bagi batin kita untuk mempertajam dan mengembangkan keimanan kita. “Mengasah gergaji” iman tentu saja butuh waktu dan kesabaran. Meskipun demikian, semakin sering kita mengasahnya, semakin kita lebih peka mengenal kehendak Tuhan dalam hidup kita dan setia pada panggilan hidup kita.
TUHAN MEMBERKATI
Keinginan duniawi akan membuat seseorang lupa akan tujuan dan panggilan hidupnya. (Samuel Sadusi).
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen