Bacaan Alkitab : Wahyu 1:4-8
“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada
dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” (Wahyu 1:8a).
Apakah Saudara termasuk orang yang suka mencari “jalan tikus” atau jalan pintas ketika menghadapi kemacetan lalu lintas? Beberapa kali saya lewat jalan pintas, saya bisa terhindar dari kemacetan. Tetapi lebih sering malah saya terjebak kemacetan lain di jalan pintas tersebut.
Pada masa kitab Wahyu ini ditulis (tahun 96 M), orang-orang Kristen sedang diperhadapkan pada tekanan untuk menyembah kaisar Romawi. Kaisar menyatakan diri sebagai yang awal dan yang akhir, sebagai yang maha kuasa. Dengan kata lain, kaisar menuntut agar ia disapa sebagai Tuhan dan dewa. Yang menolak akan dihukum mati. Kitab Wahyu ini memberikan dorongan iman bagi orang-orang Kristen waktu itu bahwa bukan kaisar yang patut dipuja dan disembah, tetapi Allah. Allah-lah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir, bukan kaisar.
Orang Kristen yang meyakini bahwa Allah yang ia sembah adalah Alfa dan Omega mestinya tidak gentar terhadap tantangan-tantangan hidup ini. Yang seringkali terjadi di kalangan orang Kristen adalah pada waktu mereka ditanya, apakah mereka yakin bahwa Allah yang berkuasa memelihara hidupnya? Mereka dengan sigap menjawab : Ya, saya yakin ! Tetapi begitu terbentur pada berbagai persoalan hidup, mereka kehilangan kesabaran dan mencari jalan pintas, “jalan tikus”, walau mereka tahu bahwa jalan pintas itu tidak diperkenankan Allah. Coba kita perhatikan, “Apakah jalan pintas yang biasa kita ambil dalam hidup ini mendorong kita tetap setia pada Tuhan, ataukah justru meninggalkan-Nya ?
TUHAN MEMBERKATI
Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Amsal 14:12)
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen