Pertobatan: Perintah Yang Sangat Sulit Di Lakukan


Kata “pertobatan” dalam berbagai macam bentuk nampaknya disebutkan lebih dari 100 kali dalam Alkitab. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya “pertobatan” itu. Hampir semua gereja, termasuk di dalamnya denominasi, menuntut dan menganjurkan mereka yang ingin menjadi anggotanya untuk bertobat dari dosa. Walaupun cara dan pelaksanaannya tergantung dari apa yang ditetapkan oleh masing-masing gereja atau jemaat.

Namun Alkitab mengatakan bahwa “pertobatan” yang sesungguhnya haruslah sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah dalam firman-Nya. “Pertobatan” adalah perintah yang paling sulit ditaati manusia, bukan karena tidak dimengerti tetapi karena dianggap itu tidak penting. Bahkan beberapa orang berkata bahwa ini adalah perintah yang paling sulit dalam Alkitab

Apakah Pertobatan Itu ?
Kadang-kadang cara yang paling baik untuk mengerti apa yang dimaksud dalam sebuah kata ini pertama-tama harus mengerti apa yang bukan pertobatan? Banyak orang berpikir bahwa pertobatan adalah sekedar mengatakan maaf atas dosa-dosa. Ini bukan pertobatan! Rasul Paulus menulis, Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.” (2 Korintus 7:10).

Jika seseorang menyesali dosa-dosanya yang telah dia lakukan, itu akan menyebabkan dia bertobat dari dosa-dosanya. Pada hari Raya Pantekosta orang-orang Yahudi mendengar khotbah Petrus tentang Yesus Kristus, yang mereka salibkan dan hati orang-orang Yahudi “terharu, ”ini menunjukan bahwa mereka sangat menyesal, tetapi penyesalan mereka atas dosa-dosa itu bukanlah “pertobatan.”

Petrus berkata bahwa mereka perlu melakukan sesuatu, “bertobat dan dibaptiskan di dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan segala dosa.” (Kisah Para Rasul 2:37-38). Jika pertobatan bukan hanya mengatakan maaf, menyesal atas perbuatan dosa-dosa, maka apakah pertobatan? Menurut defenisi Alkitab, pertobatan adalah merobah pikiran terhadap dosa yang menghasilkan dukacita Ilahi atas dosa. Hasilnya pikiran akan berubah terhadap dosa dan kehidupan akan berubah menuju kebaikan.

Contoh yang terbaik tentang apakah pertobatan seperti yang di katakan Yesus dalam perumpamaan, “Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.” (Matius 21:28-29).  Anak itu tidak mematuhi perintah bapaknya. Ketika dia menyesali (bersesal) atas ketidakpatuhannya, dia merubah pikirannya tentang keputusannya, kemudian melakukan apa yang dipesankan bapanya.

Pertobatan meliputi “pemulihan” atau “gantikerugian” artinya kita akan mengganti kebaikan atas kejahatan yang telah kita lakukan. Jika seseorang telah merugikan orang lain seperti mencuri atau merampas maka pertobatan berarti mengembalikan atau mengganti barang yang telah kita ambil. Jika membunuh tentu saja kita tidak bisa mengembalikan jiwanya tetapi yang harus dilakukan adalah menolong janda dan anak-anaknya dengan penggantian material yang dibutuhkan mereka.

Siapa yang Harus Bertobat?

Tentu saja mereka yang berdosa dan yang masih tetap tinggal dalam perbuatan hawa nafsu duniawi agar mereka dapat dilepaskan dari segala dosa. Orang-orang Kristen berkewajiban untuk memberitakan firman Allah tentang pertobatan. (Lukas 24:47). Paulus mengatakan kepada orang-orang Athena bahwa Allah, “sekarang ini memerintahkan semua orang di mana-mana untuk bertobat.” (Kisah Para Rasul 1:30).
Pada Hari Raya Pentakosta, Petrus berkata, kepada orang-orang Yahudi yang mendengarkan Injil dan, berseru, “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu . ”(Kisah Para Rasul 2:37-38).

Orang-orang Kristen yang telah jatuh ke dalam dosa juga perlu bertobat. Ketika Filipus berkhotbah di Samaria, Simon, si penyihir menjadi orang Kristen. Tetapi ketika dia melihat rasul-rasul melakukan tanda ajaib dengan meletakan tangan ke atas orang-orang Kristen, Simon berusaha untuk membeli kuasa itu, “Tetapi Petrus berkata kepadanya : Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini. (Kisah Para Rasul 8:20-22)

Mengapa Harus Bertobat?

Kita telah belajar bahwa dukacita Ilahi menghasilkan pertobatan (2 Korintus 7:10). Yesus dalam perumpamaan 2 orang anak menggambarkan bahwa dukacita Ilahi menyebabkan anak pertama bertobat untuk melakukan perintah bapanya. (Matius 21:28-29). Seseorang bertobat apabila dia telah mengerti bagaimana kebaikan Allah yang dicurahkan kepadanya. (Roma 2:4; Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:10; Roma 5:6-8). Kebaikan Allah harus membuat kita berkeinginan untuk bertobat dari dosa-dosa melawan Allah.

Seseorang juga harus bertobat dari dosa-dosanya sebab hari penghakiman akan segera datang. Paulus berkata kepada penyembah-penyembah berhala di Athena, “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.” (Kisah Para Rasul 17:30). Kita harus bertobat dari segala dosa kita supaya penghukuman dalam penghakiman Tuhan tidak menimpa kita semua. (2 Korintus 5:10).

Kapan Harus Bertobat ?

Karena seseorang tidak dapat diselamatkan tanpa pertobatan, maka perlu bagi seseorang untuk bertobat sesegera mungkin dan jangan menunda-nunda karena waktu tidak bisa ditentukan. (Lukas 13:3). Kehidupan ini sangat singkat dan tidak bisa dipastikan. Kematian adalah pasti dan akan menimpa siapa saja, cepat atau lambat (Ibrani 9:27).

Kita semua akan dihakimi dan tidak ada yang bisa lepas dari hukuman Allah, sesuai dengan segala perbuatan dalam kehidupan kita. Maka kita perlu untuk bertobat sesegera mungkin (2 Petrus3:9). Apakah saudara belum bertobat dari dosa saudara? Lakukanlah sekarang juga, jika tidak maka saudara harus bertanggung jawab atas segala dosa saudara kepada Tuhan (2 Korintus 5:10). 



@



Popular This Week

Pertobatan: Perintah Yang Sangat Sulit Di Lakukan