Bacaan Alkitab - Kejadian 37 : 3 - 32
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. (Kejadian 37 : 4)
Sebuah cerita humor. Seorang ibu sedang menggoreng donat untuk kedua jagoannya; Gilang, 5 tahun, dan Adit, 3 tahun. Sebelum donat pertama matang, dua anak itu sudah berebut, siapa akan makan lebih dulu. Sang ibu ingin bersikap adil, memakai kesempatan itu untuk mengajar mereka. "Jika Yesus yang disini, pasti Dia akan berkata, 'Biar saudaraKu makan dulu. Aku akan menunggu yang berikutnya." Mendengar itu, Gilang segera berpaling kepada adiknya dan berkata, "Adit, kamu yang jadi Yesus, ya!"
Perselisihan diantara saudara selalu ada. Saudara-saudara Yusuf yang cemburu, tak bisa akur dengannya. Menuduhnya tukang mimpi. Merencanakan hal buruk baginya (ayat 20). Tak mau menyebutnya "adik", tetapi "anak ayah" (ayat 32). Jika dirunut kebelakang, ternyata sang ayah turut bersalah. Yakub menampakkan kasih istimewa kepada Yusuf, karena lahir dari istri terkasih, Rahel. Puncaknya, saat Yakub memberi Yusuf jubah maha indah, disitu tampak kasihnya yang lebih (ayat 3, 4).
Kisah ini menyatakan, betapa tak berguna orangtua menunjukkan kasih yang lebih kepada seorang anak ketimbang saudaranya. Orangtua mesti membuat setiap anak merasa istimewa. Yakni dengan menemukan keunggulan setiap anak. Lalu memberi dukungan demi menguatkan kelebihan itu. Lewat sikap dan ucapan yang membuatnya merasa berharga. Hingga ia tak perlu iri kepada saudaranya, yang mungkin memiliki kelebihan lain. Orangtua juga perlu membimbing anak sejak dini tentang pentingnya kasih-mengasihi; saling berbagi dan memperhatikan antar saudara. Biarlah diantar saudara-bersaudara, kasih menjadi pengikat yang tak putus.
KARENA SETIAP ANAK BERHARGA
MAKA KASIH YANG PENUH ADALAH HAK MEREKA
Renungan Lainnya :
- Arah Kehidupan
- Berdoa dan Bekerja
- Bersandar Pada Tuhan
- Buah Keserakahan
- Buat Apa Khawatir ?
- Bukan Garam Tawar
- Burning The Bridge
- Cara Memperoleh Kepekaan Rohani - New !!
- Dengan Cara Tuhan
- God Never Fails
- Hal Kecil Yang Menjengkelkan
- Hasrat Hati Kita
- Hati-hati Berbicara
- Hidup Dengan Hikmat
- Hidup Untuk Kristus
- Jangan Diremehkan
- Janji Tuhan
- Jawaban
- Kasih Yang Tetap
- Kekayaan Jadi Kutukan
- Kekudusan Pernikahan
- Kepekaan Rohani Yang Melindungi Kita
- Ketika Kita Membutuhkan
- Kutuk Menjadi Berkat
- Mau Dinasehati
- Melindungi Iman
- Membangun Kepekaan Rohani - New !!
- Mempergunakan Waktu
- Mengapa Kita Memerlukan Kepekaan Rohani
- Menjadi Berkat
- Menuju Kesejatian
- Mujizat Masih Ada
- Murah Hati
- Nilai Sebuah Ketaatan
- Paradigma Allah
- Penantian Kasih
- Pencobaan Datang Bukan Dari Allah
- Pendakwa vs Pemulih
- Percaya Saja
- Peringatan Bagi Hidup
- Perlindungan Sempurna
- Pertobatan Sejati
- Saudara Sekandung
- Selamatkan Generasi
- Sesuaikan Dirimu Dengan Rencana Allah - New !!
- Setelah Bencana Usai
- Sinyal Surgawi
- Sugesti atau Iman
- Tanda Kehadiran-Nya
- Trust vs Fear
- Tuhan Yang Memulihkan
- Walau Harus Sendiri
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen