Bacaan Alkitab : I Korintus 12 : 12-26
Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh,
tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (I Korintus 12 : 25).
tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (I Korintus 12 : 25).
Munculnya berbagai krisis belakangan ini telah membuat banyak orang menghadapi masa-masa kesukaran. Sebagai orang percaya, kita pun tidak kebal terhadap hal itu. Bagi beberapa orang hal tersebut dapat berarti akhir dari segalanya. Namun tidak demikian halnya dengan kita, orang-orang yang telah dipersatukan Tuhan dalam kasih-Nya.
Segala krisis yang terjadi seharusnya dimaknai sebagai suatu kesempatan untuk lebih menyatakan kasih kepada sesama melalui setiap perhatian yang kita berikan. Semangat inilah yang memotivasi Gereja First Baptist yang ada di Dallas, Amerika Serikat, untuk berbuat sesuatu bagi setiap orang yang memerlukan bantuan untuk mencari kerja. Para pemimpin gereja tersebut tidak hanya mendoakan para pencari kerja, tetapi juga mengajarkan cara membuat resume yang baik, kiat menghadapi wawancara kerja, dan menjadi mediator dengan para pemilik lapangan kerja.
Segala krisis yang terjadi seharusnya dimaknai sebagai suatu kesempatan untuk lebih menyatakan kasih kepada sesama melalui setiap perhatian yang kita berikan. Semangat inilah yang memotivasi Gereja First Baptist yang ada di Dallas, Amerika Serikat, untuk berbuat sesuatu bagi setiap orang yang memerlukan bantuan untuk mencari kerja. Para pemimpin gereja tersebut tidak hanya mendoakan para pencari kerja, tetapi juga mengajarkan cara membuat resume yang baik, kiat menghadapi wawancara kerja, dan menjadi mediator dengan para pemilik lapangan kerja.
Dalam bahasannya tentang kesatuan Tubuh Kristus, Rasul Paulus menggunakan kata "saling memperhatikan." Artinya bukan sekedar memandang atau melihat, tetapi juga memahami apa yang menjadi kebutuhan orang lain. Lebih jauh lagi, kata ini merupakan salah satu ciri khas kekristenan, yaitu tidak berfokus pada diri sendiri, tetapi kasih pada sesama dengan cara tidak menutup diri, mata, atau telinga terhadap orang lain. Secara praktis, hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk saling mengunjungi, saling menguatkan, saling mendoakan, dan saling memperlengkapi. Saya sangat terharu ketika mendengar cerita tentang ibu Sukemi, seorang wanita sederhana dari sebuah gereja kecil di Jawa Tengah. Wanita renta yang kini lumpuh karena stroke ini tidak menjadikan penyakit sebagai alasan untuk berhenti melayani. Dari atas tempat tidurnya ia menyatakan perhatiannya dengan mendoakan pergumulan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Hari ini, apapun masalah yang sedang kita hadapi, janganlah membuat kita menutup diri dan melupakan panggilan hidup kita untuk menjadi berkat bagi sesama. Walau kita bukan satu-satunya orang yang menghadapi masalah. Namun ingatlah, siapa yang memberkati akan diberkati.
Hadiah terbaik bagi sesama kita adalah keberadaan kita.
RENUNGAN HARIAN
- Pendakwa dan Pemulih
- Burning The Bridge
- Sugesti atau Iman
- Walau Harus Sendiri
- Paradigma Allah
- Percaya Saja !
- Buah Keserakahan
- Melindungi Iman
- Penantian Kasih
- Setelah Bencana Usai
- Janji Tuhan
- Buat Apa Kuatir ?
- Kekayaan Jadi Kutukan
- Menuju Kesetiaan
- Trust vs Fear
- Sinyal Sorgawi
- Pertobatan Sejati
- Mempergunakan Waktu
- Tanda Kehadiran-Nya
- Hati-hati Berbicara
- Selamatkan Generasi
- Murah Hati
- Peringatan Bagi Hidup
- Kekudusan Pernikahan
- Perlindungan Sempurna
- Hidup Dengan Hikmat
- Menjadi Berkat
- Jangan Diremehkan
- Nilai Sebuah Ketaatan
- Hidup Untuk Kristus
- God Never Fails
@
Tagged @ Renungan Harian
Tagged @ Renungan Harian Kristen