Duri Pengganggu |
Posted: 07 Aug 2015 04:00 PM PDT Saat itu Mira sedang menanam bibit mawar. Setiap hari ia merawatnya hingga tumbuh kuntum mawar. Mira begitu bahagia, namun tak berlangsung lama. seiring merekahnya kuntum mawar itu, duri-duri pada tangkai mawar mulai bermunculan. Duri mawar itu kerap membuat tangan Mira terluka. Mira merasa sedih dan malas merawat mawar itu kembali lantaran durinya yang begitu menyakitkan. Mira meninggalkan mawarnya begitu saja sehingga semak belukar membuat mawar menjadi tak berkembang sehingga kuntumnya gugur satu-satu. Mawar itu kemudian mati. Itulah yang akan terjadi jika kita hanya memperhatikan keburukan yang dimiliki oleh orang lain tanpa bisa melihat kebaikannya. Sesungguhnya jika kita mampu merawat hubungan dengan orang lain, maka berkat-berkat itu akan bertunas dan berbunga dengan sangat indahnya. Onak duri tetaplah ada, yaitu perselisihan yang mengecewakan. Namun ketika kita bisa menghadapinya dengan baik maka kebaikan yang kita berikan akan menjadi berkat. Onak duri terkadang Tuhan ijinkan untuk melukai agar kita bisa mengerti arti dari pengampunan dan kasih. Sejatinya, kasih itu lebih berharga dari pada semua luka yang telah kita terima. Sama seperti kasih Yesus kepada kita, lebih besar dari sebuah penyaliban diri-Nya. Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 1 Yohanes 4:20 Duri Pengganggu is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@