Hayalan Menjadi Nyata

Hayalan Menjadi Nyata


Hayalan Menjadi Nyata

Posted: 20 Jan 2015 10:55 PM PST

Hayalan Menjadi Nyata

Hayalan Menjadi Nyata

Dulu saat masih duduk di bangku sekolah saya sangat sering berhayal menjadi orang sukses dan mempunyai banyak kesibukan di sebuah gedung kantor, bisa memakai kemeja kerja, celana bahan dan sepatu pantofel. Tetapi saya berpikir itu hanyalah sebuah hayalan dan tidak mungkin terjadi.

Karena begitu besar mujizat Tuhan, selang 8 bulan saya lulus SMK saya mendapat informasi bahwa kantor yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan RI membutuhkan tenaga kerja untuk bidang administrasi, awalnya saya tidak percaya diri karena saya hanya mempunyai ilmu yang terbatas dan ijazah SMK, ahkirnya saya mengajukan lamaran kerja ke kantor tersebut, setelah itu saya berdoa dan memohon kepada Tuhan agar saya dapat bekerja di kantor tersebut.

Singkat cerita saya mendapat telepon untuk menghadiri test di kantor tersebut, dan puji Tuhan saya dapat bekerja di lingkungan Istana Kepresidenan RI. Dan sampailah dimana saat saya mendapat tugas yang berhubungan dengan Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, sangat tidak percaya memang tetapi itulah mujizat Tuhan yang diberikan kepada saya.

Saat saya duduk disatu ruangan rapat bersama Bapak Presiden RI dan Duta Besar yang hadir, saya menundukan kepala kemudian saya cubit tangan saya untuk memastikan bahwa ini bukanlah mimpi dan saya sangat mengucap syukur sebesar-besarnya kepada Tuhan karena diumur saya yang masih belasan tahun bisa masuk ke dalam lingkungan kerja Kepresidenan dan hayalan yang dulu saya alami menjadi sebuah kenyataan bahkan diberikan lebih dari yang saya harapkan.

Terima kasih Tuhan, mujizat-Mu sangat nyata dihidupku. Amin.

Salam,

Yakobus Paulus Arief

LOMBA MENULIS KESAKSIAN

Hayalan Menjadi Nyata is a post from: Renungan Harian Kristen

Pengharapan di Dalam Tuhan tidak Mengecewakan

Posted: 20 Jan 2015 10:31 PM PST

Tidak Mengecewakan

Tidak Mengecewakan

Hello perkenalkan saya, Etsuko. Dalam hal ini saya ingin membagikan pengalaman pribadi saya dimana saya mengalami begitu banyak mujizat dan pemulihan atas apa yang terjadi dalam kehidupan saya tahun lalu.

Kehidupan saya semua normal dan baik-baik saja sebelumnya. Pekerjaan sebagai seorang manager di sebuah Bank ternama di Indonesia, keluarga dan teman-teman yang menyanyangi. Semua dimulai ketika saya mengenal satu orang laki-laki yang kemudian hari menjadi seseorang paling dekat dalam hidup saya. Singkat cerita, dia menjadi nasabah dan debitur di Bank dimana saya bekerja. Seiring berjalan waktu, ternyata kami menjadi sepasang kekasih.

Pada tengah training, saya dikagetkan dengan suatu panggilan meeting dengan divisi fraud yang biasanya menangani kasus money laundry dan kesalahan staff Bank. Hari itu, saya mendapatkan bahwa saya difitnah oleh salah satu nasabah di Bank. Klien tersebut merupakan referensi dari kekasih saya. Singkat cerita kasus ini sampai ke polisi, dan saya akhirnya harus mengundurkan diri. Saya mengalami stress berat, dimana saya tidak menyangka bahwa saya akan dfitnah untuk perbuatan yang tidak pernah saya lakukan yaitu bekerja sama untuk melakukan penipuan dan pemalsuan data. Orang tua dan teman-teman seakan menjadi musuh saya, atasanpun semua menilai saya juga ikut serta. Saya terus bertanya kepada Tuhan, mengapa harus saya Tuhan. Karir 9 tahun di Bank yang saya bangun susah payah harus berakhir untuk satu kejadian seperti ini.

Panggilan untuk menjadi saksi satu demi satu saya jalani, hingga akhirnya proses kasus ini selesai. Sampai akhirnya, saya mendapatkan satu permintaan maaf di Koran Kompas dari suami istri yang menfitnah saya. Dan akhirnya saya mengundurkan diri dari Bank tersebut. Tidak hanya uang, teman bahkan saya harus mendapati kekasih saya juga ternyata berselingkuh dan akhirnya dia menikah dengan perempuan itu.

Dalam 6 bulan masa itu, saya hanya bisa menangis dan terus meratapi apa yang terjadi. Siang malam saya berdoa, terutama jam 3 pagi. Hingga suatu hari di titik saya menemukan bahwa tidak ada lagi uang celengan atau tabungan yang bisa saya ambil untuk makan. Dan akhirnya saya berdoa dengan Mazmur 91 dan saya menyerahkan semua kepada Tuhan. Saya hanya bisa bersyukur untuk semua yang sudah terjadi. Ada suatu panggilan yang saya dengar selama saya berdoa, “Jangan takut. Sekarang juga, kamu buka lemarimu dan carilah satu gaun warna biru.”

Setelah habis saya berdoa, saya mencari gaun itu di lemari saya, dan saya dapati uang sebesar Rp. 50.000. Saya menagis tak henti, bagaimana mungkin ada uang karena sebelumnya saya sudah mengecek semua saku dan celengan yang ada. Saya tidak menemukan satu peserpun uang. Dan disitu saya percaya, bahwa Tuhan tidak akan pernah melepaskan tangan-Nya.

Tiba-tiba saya berkenalan lewat facebook dengan seseorang yang luar biasa dan kita sempat sharing tentang firman Tuhan. Hingga suatu ketika jam 3 pagi, dia bilang dia harus bertemu dengan saya karena ada sesuatu yang dia ingin berikan kepada saya. Saya kaget dan shock, dengan polosnya saya sampai bilang, “Apa kamu mau perkosa saya? Mau bunuh saya?” karena saat ini banyak sekali penipuan.

Akhirnya jam 3 itu, saya bertemu dia. Singkat, dia datang dan menyerahkan bingkisan berupa satu CD lagu dan snack serta minuman green tea (saya sedang sakit waktu itu).

Pada saat itulah, saya percaya sebenarnya Tuhan berbicara dengan saya lewat orang itu. Karena saya tidak pernah sharing tentang masalah saya sedikitpun dengan laki-laki itu, namun di dalam CD itu terdapat kumpulan lagu instrumen dan ayat di dalamnya:

Karena seperti perkataan Daud, bahwa kadang kala dalam hidup ini kita harus mendapatkan satu hari untuk merenungkan apa yang terjadi di dalam hidup kita, supaya Tuhan memberkati 1000 hari yang sudah kita kerjakan.

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. (Matius 11:28-30)

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” (Yesaya 41:13)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)

Air mataku tidak berhenti mengalir dan aku menelpon laki-laki itu dan bertanya, “Mengapa kamu bisa memberikan CD itu kepadaku?” Dia hanya menjawab, “Entahlah, Tuhan berbisik kepadaku untuk memberikannya kepadamu.”

Sejak saat itu, aku menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan dia memberikanku nasihat jika kamu mau ditolong Tuhan, serahkan semuanya dan bertobatlah. Lakukan pemulihan di dalam hubungan dengan orang tua dan putuskan semua rantai yang ada.

Hidupku berubah 100% setelah itu, aku mengalami pemulihan dengan orang tua, pekerjaan baru dan dunia baru. Janji Tuhan tidak akan pernah terlambat karena dalam Lukas 11:10 berkata, "Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."

Pertolongan Tuhan tidak akan pernah datang terlambat, dan yang kita perlukan hanya PERCAYA dan menjalankan semua yang menjadi firman-Nya. Dan tak lupa satu lagi “BERSYUKUR” dalam segala hal. Saat ini, kehidupanku diperbarahui dengan kasih-Nya dan aku bersama seseorang yang Tuhan telah kirim kepadaku, mencintai dengan segala kekuranganku dan dengan kasih Tuhan. Bagi setiap orang mungkin sulit sekali untuk bisa tetap percaya, tapi jika ingin hidup kita ditolong Tuhan, kita harus percaya dan jangan pernah mengandalkan kekuatan kita sendiri. Karena pengharapan di dalam-Nya tidak akan pernah mengecewakan. Amin.

Demikianlah kesaksian saya, semoga bisa memberkati dan menguatkan.

Salam,

Etsuko

LOMBA MENULIS KESAKSIAN

Pengharapan di Dalam Tuhan tidak Mengecewakan is a post from: Renungan Harian Kristen

Tuhan Membayar Biaya Operasiku

Posted: 20 Jan 2015 06:20 PM PST

Tuhan dan Operasiku

Tuhan dan Operasiku

Saya seorang janda dan punya anak. Saya dulu seorang muslim dan karena suami saya orang Kristen, jadi saya ikut kepercayaan suami saya. Suamiku sekarang sudah meninggal tapi saya tetap menjadi seorang nasrani. Walaupun dari pihak keluarga selalu membujuk untuk pindah menjadi muslim lagi, saya tetap tidak mau karena saya percaya YESUS adalah Juruselamat.

Saya bekerja di sebuah perusahaan yang ikut outsourcing dengan gaji yang cukup bahkan kadang sering kurang untuk makan dan keperluan sehari-hari. Singkat cerita saya sakit, saya terkena sakit usus buntu dan harus dioperasi dengan biaya yang lumayan banyak. Karena itu menyangkut kesehatan saya mau tidak mau saya harus segera dioperasi. Tanpa pikir panjang saya langsung menyetujui operasi tersebut tanpa memikirkan biaya dari mana karena waktu itu sepeser uangpun saya tidak punya. Saya yakin Tuhan pasti bantu biaya operasi saya.

Ternyata operasi yang saya jalanin bukan cuma operasi usus buntu karena ada daging di dalam perut saya yang harus diambil. Otomatis operasi yang harus saya jalani sebanyak dua kali dengan biaya dua kali lipat Tanpa pikir panjang kakak saya menandatangani operasi yang kedua tersebut dan tidak mempedulikan biaya karena demi keselamatan saya.

Akhirnya tiba saatnya saya pulang, bisa dibilang pulang paksa karena takut biayanya akan semakin membengkak. Biaya operasi ebanyak 12 juta. Saya langsuung lemas mendengar biaya yang begitu mahal. Saya menghubungi perusahaan tempat saya kerja namun asuransi saya tidak bisa dipakai. Akhirnya biaya tersebut saya pinjam dari saudara sepupu saya.

Puji Tuhan saya sudah pulang walaupun saya masih menanggung beban hutang sebanyak 12 juta. Saya bisa lunasi hutang dengan cara mencicil dari gaji saya. Dua minggu setelah saya operasi saya berangkat bekerja. Waktu itu saya dipanggil ke kantor dan tanpa saya sangka saya dipecat dari perusahaan. Saya tidak bisa berpikir saat itu. Dunia serasa hancur begitupun hidup saya. Saya adalah tulang punggung keluarga dan harus menerima kenyataan pahit ini, sedangkan saya masih punya tanggungan hutang 12 juta dan harus menghidupi anak-anak saya begitupun ibu saya.

Saya berpikir ini jalan dari Tuhan saya percaya Tuhan punya rencana indah di balik semua kejadian ini. Tiba saatnya saya harus kontrol untuk jahitan opesari saya. Saat kontrol saya cerita sama dokter tersebut dengan keadaan saya dan dokterpun tidak mengenakan biaya kontrol hanya saya harus menebus obat itupun dengn harga murah.

Dokter memberi saran untuk ngurus asuransi dari perusahaanku itu dengan syarat-s yaratnya.Dokter itu bilang semua itu bisa diurus dan uang itu akan cair. Setengah tidak percaya akhirnya aku mau mengurusnya. Puji Tuhan semua dipermudah sampai ke kantor jamsosteknya.

Aku mengurus itu dengan keadaan jahitan operasiku masih basah dan ternyata uang itu bisa cair 6 juta. Pujii Tuhan pertolongan Tuhan luar biasa. Semua itu di luar pikiran saya. Dua hari kemudian bapak pendeta dari gerejaku menjenguk. Beliau memberi bantuan di dalam amplop. Setelah aku buka terkejut sekali diriku karena uang yang di dalam amplop itu senilai 6 juta dan totalnya sesuai kekurangan hutang yang harus aku bayarkan.

YESUS itu baik. Dia tahu dan Dia mengerti apa yang aku butuhkan. Dia menyediakan uang sesuai dengan biaya operasiku. Pujii Tuhan haleluya! Rencana Tuhan sangat indah. Terima kasih YESUS.

Salam,

Dewi

LOMBA MENULIS KESAKSIAN

Tuhan Membayar Biaya Operasiku is a post from: Renungan Harian Kristen

Jangan Jadikan Tuhan Pengangguran

Posted: 20 Jan 2015 04:00 PM PST

Jangan Jadikan Tuhan Pengangguran

Jangan Jadikan Tuhan Pengangguran

Seorang kepala bagian di sebuah perusahaan selalu saja marah-marah jika ia melihat pekerjaan anak buahnya tidak cepat selesai. Kadang karena kepala bagian itu kurang sabar, seringkali ia mengambil alih pekerjaan anak buahnya (dengan harapan cepat selesai). Dan itu juga ia lakukan terhadap pekerjaan anak buahnya yang lain. Bahkan pekerjaan pimpinannya coba ia selesaikan dengan harapan yang sama yaitu sesuai dengan keinginan hatinya agar cepat selesai.

Seiring berjalannya waktu, kepala bagian tersebut merasa jenuh dan bosan dengan rutinitas yang ia alami. Tatkala sedang duduk duduk di ruangannya, tiba-tiba pimpinannya masuk ke ruangan tersebut. "Saya perhatikan akhir-akhir ini kamu kurang semangat, ada masalah apa?" kata pimpinan tersebut. Dengan loyonya kepala bagian itu menjawab, "Saya merasa bosan pak, pekerjaan ini membuat saya jenuh. Apalagi beberapa pekerjaan anak buah saya yang kadang lama selesainya dan akhirnya saya ambil alih agar cepat selesai". Dengan santainya dan sambil tersenyum pimpinan itu menjawab, "Lakukan saja apa yang menjadi pekerjaanmu dan biarkan anak buahmu melakukan pekerjaannya." Lantas pimpinan itu keluar pergi dari ruangan tersebut.

Mungkin seringkali kita diperhadapkan pada situasi yang sama dengan kepala bagian tersebut. Kita merasa tidak sabar akan sesuatu yang belum dijawab Tuhan. Alhasil kadang kita sering menyalahkan Tuhan. Bahkan kira berusaha sekuat tenaga sendiri dengan mengabaikan peran serta Tuhan. Kita merasa seolah-olah Tuhan itu hanya diam dan tidak mendengar permohonan kita. "Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan penedengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar " (Yesaya 59 : 1).

Jangan buat Tuhan menjadi pengangguran. Percayakan segala sesuatu dalam tangan kasih-Nya. Lakukan apa saja yang telah Tuhan berikan pada kita untuk kita kerjakan. Biarkan Tuhan melakukannya bagian-Nya dan jangan kita ganggu. Duduklah dengan setia dan lihatlah hasil kerja-Nya yang indah dalam hidup kita. Karena DIA tidak pernah gagal, pekerjaan-Nya selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat (NJK). Lakukan apa yang menjadi bagian kita dan biarkan Tuhan melakukan bagian-Nya dalam hidup kita

Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah

Amsal 55 : 23

Artikel oleh Natanael JK

 

Jangan Jadikan Tuhan Pengangguran is a post from: Renungan Harian Kristen




@



Popular This Week

Hayalan Menjadi Nyata