Apakah Yesus benar-benar Tuhan ?
Pertanyaan ini sangat sering kita dengar. Banyak yang ragu dan bahkan tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Pada tulisan sebelumnya sudah pernah dibahas tentang Bukti Yesus Menyatakan Dirinya Adalah Tuhan. Namun pada kesempatan ini tidak ada salahnya kita kupas lagi secara mendalam.
Jika kita mendalami Alkitab lebih jauh, akan sangat banyak bukti yang mengungkapkan pernyataan bahwa Yesus adalah Tuhan dan mengenai ke-Ilahian-Nya. Pernyataan-pernyataan ini bisa kita jumpai dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya sebagai JHWH atau Jehovah. Dalam bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN (semua huruf besar). Dalam Keluaran 6: 2-3 dikatakan : "Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri".
Perhatikan kalimat terakhir pada ayat diatas, "... tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri". Pada ayat tersebut, TUHAN memberitahukan bahwa DIA belum menyatakan diri. Semua ini digenapi ketika Yesus lahir ke dunia.
Bagi orang Yahudi, nama Jehovah (TUHAN) dianggap begitu suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. Jehovah adalah satu-satunya Tuhan, selain nama Jehovah, mereka anggap sebagai berhala atau tuhan yang palsu. Jehovah adalah Tuhan yang cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang lain.
Mari kita perhatikan beberapa ayat yang ditulis dalam Kitab Yesaya :
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku." (Yesaya 44:6).
"Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung." (Yesaya 42:8).
"Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain". (Yesaya 48:11).
Dari ayat-ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa TUHAN (Jehovah) tidak akan memberikan nama, hormat dan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Ini salah satu yang menjadi pertanyaan bagi banyak orang, sudah jelas-jelas dikatakan bahwa TUHAN tidak akan memberikan nama, hormat, dan kemuliaan-Nya, tapi mengapa semua itu ada pada Yesus ?
Semakin menarik ya pembahasan kita kali ini. Jangankan bagi kita yang hidup di jaman sekarang, orang-orang Yahudi yang hidup ketika Yesus di dunia sangat geram ketika Yesus mengatakan beberapa hal tentang diri-Nya, dan juga melalui tindakan-tindakan-Nya. Hal ini juga yang membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu dan ingin melempari-Nya. Mereka menuduh Yesus menghujat karena menyamakan diri-Nya dengan TUHAN.
Dalam Injil Yohanes dikatakan : "Pada mulanya adalah Firman (Yesus Kristus); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu (Yesus Kristus) adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan." (Yohanes 1:1-3).
Mungkin ada yang mengatakan bahwa itu adalah perkataan Yohanes, bukan perkataan Yesus. Namun Yesus mengatakan bahwa Dia adalah kekal, Dia sudah ada sebelum Abraham ada (Yohanes 8:58).
Paulus juga mengatakan bahwa Yesus Kristus ke-Ilahian-Nya setara dengan Allah. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:5-8).
Pada ayat diatas Paulus sudah sangat jelas mengatakan bahwa Yesus Kristus setara/sama dengan Allah. Seperti biasanya, diantara kita pasti ada yang bertanya : "Itu kan kata Paulus, bukan kata Yesus?". Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat sering dilontarkan, semua itu karena tidak memberikan hatinya untuk percaya. Iman Kristen adalah iman tanpa melihat. Tapi tidak ada salahnya kita menjawab pertanyaan tersebut. Dalam hal menjawab, alangkah lebih baiknya kita mempunyai patokan kepada Alkitab. Biarlah Alkitab yang menjawab Alkitab.
Setara dengan Allah berarti sama dengan Allah. Dalam Yohanes 10:30 dikatakan : "Aku dan Bapa adalah satu." Itu artinya sama dan setara, karena Yesus di dalam Allah dan Allah di dalam Dia. "Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku;..." (Yohanes 14:11).
Dalam pembicaraan dengan murid-Nya, Yesus berkata bahwa jika murid mengenal Yesus Kristus, itu berarti mereka mengenal Allah. "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri." (Yohanes 14:7-11)
Ternyata, para murid, yang rasul itu, juga tak mudah untuk mengenal Yesus Kristus dengan benar. Maka tak heran, jika manusia masa kini juga mengalami kebingungan dengan ke-Tuhanan Yesus Kristus.
Sekarang kita perhatikan dialog langsung Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya tentang siapa Dia. Ini dicatat oleh Matius dalam pasal 16:13-16. Tuhan Yesus bertanya kepada murid Nya, kata orang siapakah Dia? Beruntun jawabannya, ada yang berkata Yesus adalah Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau salah seorang dari para nabi. Bayangkan betapa beraneka ragamnya pendapat orang tentang Tuhan Yesus pada jamannya. Bisa dibayangkan di jaman ini.
Ketika Tuhan Yesus bertanya, menurut kalian siapakah Aku ini? Maka Petrus menjawab: Engkaulah Mesias Anak Allah yang hidup. Dan, Tuhan Yesus berkata kepada Petrus: Berbahagialah engkau Petrus. Jelas Tuhan Yesus tak menyanggah bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Memang Dia tak mengucapkannya sendiri, tetapi pengakuan Petrus diresponNya dengan jelas, dengan menyebut Petrus berbahagia. Tapi mungkin, akan ada yang berkata, itukan tidak menunjukkan bahwa Dia Tuhan, melainkan Mesias! Sekalipun mengenai Mesias sangat jelas dalam PL, bahwa Dia adalah Yang Diurapi, Sang Kekal. Tapi baiklah, kita menerima keberatan itu. Sekalipun, sekali lagi, data-data di atas yang dikatakan Yohanes, Paulus, jelas menunjukkan ke-Tuhanan Yesus Kristus.
Dan, ini adalah peristiwa setelah kebangkitan Tuhan Yesus Kristus, Dia menampakkan diri kepada para murid. Di sana ada Thomas yang belum bertemu Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Thomas tidak percaya kepada cerita para murid tentang kebangkitan, dan butuh pembuktian rasional (Yohanes 20:24-29). Di pertemuan itu, Thomas sangat terpana dengan realita yang ada. Yesus Kristus sungguh bangkit dari kematian. Ketika Yesus Kristus menyapa Thomas, dia tak berani menerima tantangan Yesus Kristus untuk meneliti diriNya. Thomas berseru dengan jelas: Ya Tuhanku dan Allah! Kalimat syahadat (pengakuan iman) Thomas tentang ke-Illahian. Jelas sekali, Yesus Kristus, disebut Tuhan (Kurios) dan Allah (Theos). Lalu apa reaksi Tuhan Yesus? Juga sangat jelas sekali: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang percaya sekalipun tidak melihat.” Yesus tak membantah bahwa Dia adalah Tuhan, Allah, bahkan mengiyakan pengakuan Thomas, yang agak terlambat itu. Tidakkah semua fakta ini lebih dari cukup untuk menjadi kesaksian bahwa Alkitab mencatat dengan jelas ke Illahian Yesus Kristus, bahkan sejak PL?
Dalam Matius 8:28-32, dengan jelas dikisahkan, bagaimana setan dengan jelas bisa mengenali Tuhan Yesus Kristus, sebagai anak Allah yang hidup, dan menjadi ketakutan. Agak aneh juga, karena setan dengan segera bisa mengenali Yesus dan memohon belas kasihan, sementara manusia, justru gagal total dan menyalibkan Dia. Hanya saja, setan memang tak pernah mempercayakan diri kepada Tuhan melainkan memberontak. Karena itu setan giat untuk mencari pengikut dengan memperdaya sebanyak mungkin orang untuk tak percaya kepada Tuhan Yesus, yang setan sendiri takuti.
Yakobus 2:19 juga mencatat tentang setan yang juga percaya bahwa Allah itu ada, dan gemetar, namun seperti yang disebut di atas, tak pernah menaklukkan diri. Coba pikirkan, jika setan saja mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan memohon belas kasihan, ketakutan. Mengapa? Karena setan memang dulu adalah penghuni surga yang diusir dari surga, karena pemberontakannya yang ingin sama dengan Allah. Dan, ide yang sama juga ditawarkannya kepada Hawa dan Adam. Celakanya, Hawa dan Adam memakan umpan setan sehingga juga menjadi terhukum.
Sementara, seorang serdadu Roma (kafir), pemimpin pasukan (terdidik), terpana dengan peristiwa di penyaliban Yesus Kristus, dan berkata dengan jelas: Sungguh Dia ini adalah Anak Allah (Matius 27:54). Luar biasa, kesaksian tentang Yesus Kristus; Mesias, Anak Allah, Tuhan dan Allah, terdapat di mana-mana di dalam Alkitab, dan keluar dari berbagai mulut, bahkan hingga setan sekalipun.
Jika kita meneliti Alkitab, dan bersyukurlah bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang hidup. Dia tak mengucapkan itu dari mulut-Nya sendiri, tetapi sebaliknya datang dari berbagai mulut (kesaksian yang mengiyakan), bahwa Dia adalah Yesus Kristus Tuhan.
Mari kita lihat beberapa perkataan Yesus yang menarik untuk dipelajari:
Yesus mengatakan : "Akulah gembala yang baik..." (Yohanes 10:11).
Perjanjian Lama mengatakan : "TUHAN adalah gembalaku." (Mazmur 23:1).
Yesus menyatakan bahwa Dia adalah hakim atas segala bangsa (Yohanes 5:27; Matius 25:31).
Perjanjian Lama mengatakan : TUHAN adalah hakim segala bangsa. (Yoel 3:12).
Yesus mengatakan : "Akulah terang dunia" (Yohanes 8:12).
Perjanjian Lama mengatakan : ''TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu". (Yesaya 60:19).
Yesus berdoa kepada Bapa agar dipermuliakan dengan kemuliaan-Nya yang sudah ada sebelum dunia ada :"Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada". (Yohanes 17:5).
Perjanjian Lama mengatakan : "Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain". (Yesaya 48:11). Artinya kemuliaan Yesus sudah ada sebelum dunia ada, dan kemuliaan itu tidak akan pernah diberikan kepada yang lain.
Yesus mengatakan : "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa. (Wahyu 1:8). "...Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,..." (Wahyu 1:17).
Perjanjian Lama mengatakan : "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku." (Yesaya 44:6).
Dari ayat-ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa Yesus adalah TUHAN. Yesus adalah terang, Yesus adalah hakim, Yesus adalah yang awal dan yang akhir, Yesus adalah gembala, dan kemuliaan-Nya sudah ada sebelum dunia ada.
Pernyataan keilahian Yesus yang sangat jelas terdapat di Yohanes 8:58 ~ "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada". Orang Yahudi tanpa ragu-ragu mengerti maksud perkataan ini. Mereka tahu bahwa Yesus tidak hanya menyatakan keberadaan-Nya sebelum Abraham, tetapi Yesus juga menyatakan diri-Nya sama dengan Tuhan. Ini yang menyebabkan mereka mengambil batu hendak melempari Yesus.
Selain itu, dalam beberapa peristiwa, Yesus juga menyatakan diri-Nya adalah Tuhan dengan cara yang lain, antara lain dalam hal memberikan pengampunan dosa. Sudah tentu ini adalah suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan.
Selain itu, dalam beberapa peristiwa, Yesus juga menyatakan diri-Nya adalah Tuhan dengan cara yang lain, antara lain dalam hal memberikan pengampunan dosa. Sudah tentu ini adalah suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan.
Dalam Markus 2:10-11, Yesus melakukan mujizat sekaligus memberikan pengampunan dosa: "Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!".
Yesus juga menyatakan bahwa Dia mempunya kuasa kehidupan, kuasa yang hanya dimiliki TUHAN saja :
"Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya." (Yohanes 5:21).
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup." (Yohanes 5:25).
Yesus mengatakan bahwa 'supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.' (Yohanes 5:23).
Dalam kategori yang sama Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, "...percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." (Yohanes 14:1).
Tanpa ada keraguan sedikitpun, Yesus telah menyatakan diri-Nya sejajar dengan Allah.
@
Tagged @ Alkitab
Tagged @ ALLAH
Tagged @ ALLAH TALLA
Tagged @ Artikel Kristen
Tagged @ KUDUS
Tagged @ ROH KUDUS
Tagged @ Tuhan Yesus
Tagged @ Yesus
Tagged @ Yesus Adalah Tuhan