KONDISI PERNIKAHAN DI AKHIR ZAMAN

Jika kita melihat keadaan dunia saat ini yang super canggih dan super instant, mustahil rasanya kehidupan yang akan datang menjadi super susah dan super hancur. Bagaimana tidak, kemajuan teknologi dunia yang begitu membawa banyak manfaat dan meringankan pekerjaan bagi umat manusia. Selain sisi positifnya, kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Segala informasi dapat dengan dengan mudah di akses saat ini. Komunikasi dengan orang lain juga sangat mudah dengan adanya handphone, jejaring sosial, email, blackberry, dan lain sebagainya.

Namun dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi saat ini, seringkali dimanfaatkan untuk melakukan dosa. Tidak jarang kita mendengar berita di televisi atau media elektronik lainnya tentang pemerkosaan,  penculikan, dan penipuan melalui SMS, BBM, Facebook, dan yang lainnya. Semua itu terjadi dan dilakukan oleh orang-orang yang memanfaatkan kecanggihan teknologi secara negatif. Mungkin bagi mereka yang melakukan hal itu adalah suatu hal yang wajar dan biasa, karena memang mereka tidak perduli dengan dosa.

Ternyata kemajuan teknologi tidak menjamin dapat menghentikan pertumbuhan dosa yang begitu dahsyat penyebarannya. Segala nafsu jahat dan kotor di dalam hati manusia tidak dapat dihentikan, bahkan justru kemajuan teknologi itu mempercepat laju kebejatan manusia. Kita ambil beberapa contoh dari perkembangan teknologi saat ini yang dimanfaatkan sebagai "pengaman" untuk melakukan dosa. Alat kontrasepsi dan peralatan KB lainnya dibuat dengan teknologi yang canggih, tujuannya untuk menolong banyak umat manusia. Namun bagi mereka yang moralnya rusak dan tidak perduli dengan dosa akan semakin “aman” dan semakin ganas. Tidak ada yang dapat menghentikan orang-orang yang memang dipenuhi oleh nafsu-nafsu seperti itu, kecuali penyakit yang menimpa mereka.

APA KATA ALKITAB ???

Mungkin jarang kita memperhatikan nubuatan-nubuatan yang ada dalam Alkitab tentang kondisi pernikahan di akhir zaman. Namun jika kita selidiki lebih dalam lagi, ternyata ada banyak nubuat dalam Alkitab yang menceritakan bagaimana bejatnya manusia di akhir zaman. Semua itu dituliskan untuk mengingatkan kita sebagai orang yang benar-benar menjadi Pengikut Kristus (Kristen) dan benar-benar percaya kepada Yesus, agar senantiasa berjaga-jaga dan tidak mengikuti segala perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang-orang dunia, khususnya di akhir zaman ini.

Kejadian 6:1-2. "Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka." 

Ayat diatas adalah keadaan pada zaman Nuh, dan ini akan terulang lagi pada akhir zaman ini. Perhatikan kalimat terakhir pada ayat diatas : "..... lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka." 

Melihat keadaan seperti itu, apakah TUHAN hanya diam saja ? Tentu tidak. TUHAN melihat semua perbuatan manusia itu dan bahkan Allah sangat menyesal telah menciptakan manusia. Semua itu dituliskan dalam ayat berikutnya :

Kejadian 6:5-6. "Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya."

Dengan penyesalan itu, maka TUHAN membinasakan seluruh manusia yang ada di muka bumi pada saat itu dengan mendatangkan air bah. Seperti kita ketahui, dari sekian banyaknya manusia pada zaman itu, hanya Nuh yang selamat beserta istri, tiga orang anaknya dan tiga menantunya, keseluruhannya berjumlah delapan orang. Luar biasa bukan ??? Alkitab tidak tidak menuliskan jumlah manusia secara spesifik pada zaman itu, tapi yang jelas jumlahnya sudah sangat banyak (Kejadian 6:1), namun yang selamat hanya 8 orang saja. Mereka yang tidak mau mendengarkan Firman TUHAN semuanya binasa karena kekerasan hati mereka.  

Lalu bagaimana dengan zaman akhir ? Apakah hal itu akan terulang kembali ? Ya, semua itu akan terulang kembali. Namun TUHAN membinasakan manusia bukan lagi dengan AIR BAH, karena TUHAN sudah berjanji tidak akan mendatangkan air bah kembali di muka bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya BUSUR TUHAN atau yang lebih kita kenal dengan PELANGI. (Kejadian 9:1-17). Lalu dengan bagaimana kelak kesudahan manusia ? Kesudahannya adalah Sorga atau Neraka. Bumi dan segala isinya akan hilang lenyap, yang ada hanyalah Bumi yang Baru. (Wahyu 21:1).
    
Matius 24:37-39. “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia."

Sebelum TUHAN mendatangkan air bah, kehidupan manusia pada saat itu sangatlah bebas. Pikiran manusia hanya penuh dengan makanan dan minuman yang enak, kehidupan mewah dan sex. Mereka tidak memperdulikan dan tidak menghormati TUHAN. Semuanya berbuat sesuai kehendaknya masing-masing. Dan semua itu berakhir setelah Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera, dan air bah membinasakan mereka.

Hal ini pun sudah kembali terulang pada zaman sekarang. Banyak orang yang tidak percaya kepaya YESUS, tidak mendengarkan Firman-Nya, tidak melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya, berbuat sekehendak hatinya, tidak mengasihi sesama, melakukan perzinahan, menjadi hamba uang, dan berbagai kehidupan duniawi lainnya. Namun bagi yang percaya kepada Tuhan Yesus dan melakukan kehendak-NYA akan masuk ke dalam "Bahtera Sorgawi", yaitu Kerajaan Allah yang Kudus dan Kekal.

Saat ini banyak orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus dan tidak melakukan kehendak-Nya, dan mereka menutup hati, mata, dan telinga mereka terhadap Firman Tuhan, dan itu membuat mereka tidak tahu akan sesuatu, seperti yang dilakukan oleh manusia pada zaman Nuh (Matius 24:39), sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Dan nanti bukan lagi yang air bah yang akan datang, melainkan Tuhan Yesus sendiri yang akan datang. Dan DIA lah nanti yang akan membinasakan orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya.

Dalam Kitab Daniel diceritakan nubuatan tentang jeleknya moral manusia di akhir zaman ini. Kitab Daniel menggambarkan perilaku manusia di akhir zaman ini seperti perilaku binatang yang selalu menuruti nafsunya.

Daniel 7:5. "Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak."

Seperti kita ketahui bahwa beruang adalah binatang yang sangat buas, kebuasan dan kejahatannya sama dengan singa. (1 Samuel 17:34; Ratapan 3:10; Hosea 13:7-8; Ams 28:15).

Daniel 7:17. "Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi;"

Pengertian ayat diatas adalah "raja-raja dosa" yang hidupnya seperti binatang buas, jahat, keji seperti beruang. Manusia-manusia yang melakukan dosa akan sangat bebas melakukan dosa dan menuruti hawa nafsunya.  Segala jenis dosa yang sangat menjijikkan akan diperbuat olehnya, diantaranya :

- Dosa kedagingan dan hawa nafsu (2 Petrus 2:10; 3:3).
- Tidak ada rasa takut akan Allah dalam matanya (Mazmur 36:1)
- Durhaka, tidak mau tunduk, tidak mau diperintah (1Timotius 1:9)
- Menyesatkan dan menjatuhkan orang beriman ke dalam dosa (1 Petrus 2:18, 5:8).

Siapapun orang-orang yang bergaul dengannya akan terpengaruh dan akan merusak rohaninya, seperti orang yang dirobek-robek oleh singa yang buas sebagai mangsanya sehingga hancur berantakan kehidupan rumah tangganya (Titus 1:11).

Dan lebih hebatnya lagi, jumlah orang-orang yang melakukan dosa seperti ini akan sangat banyak pada akhir zaman, dan orang-orang beriman yang tidak berjaga-jaga akan diseret dalam segala kenajisan dosanya.

Jika kita perhatikan dalam Wahyu 13, sifat ke empat binatang ini terkumpul dalam binatang Antikris, namun  dalam Daniel 7 diuraikan dalam 4 binatang, sehingga kita lebih mudah mengikuti perkembangannya.

Sebelum antikris muncul, orang-orang yang seperti raja-raja dalam dosa ini akan limpah bermunculan dan Antikris adalah puncaknya.

Seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 13:2, kaki binatang Antikris itu disebutkan seperti kaki beruang. Jadi sifat-sifat beruang yang dipakai di sini yang terutama adalah kakinya. Mengapa harus kaki beruang ? Ya, salah satu fungsi kaki adalah untuk memikul berat badan dan untuk berjalan. Ia memikul beban beruang, artinya "beban hawa nafsu". Seluruh hidupnya untuk hawa nafsu atau kedagingan saja.

Tujuan hidupnya hanya untuk bersenang-senang, makan minum, kawin, berkelahi, memuaskan nafsunya dan sebagainya. Tidak peduli lagi itu dosa atau tidak, yang penting hatinya puas. Jumlah mereka semakin bertambah-tambah terus di dalam dosa sampai hukuman jatuh atasnya, baru mereka terpaksa berhenti menuruti hawa nafsunya.

Semua itu mereka lakukan karena mereka buta dan sesat. Penyebabnya adalah :
  • Mereka mengira bahwa inilah jalan yang menyenangkan, tetapi sesungguhnya ini jalan kematian. Bukan jalan sejahtera (Roma 3:17). Dalam Amsal 14:12-13 dikatakan : "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan." Mereka akan berduyun-duyun berjalan dalam jalan lebar yang ramai ini, tetapi akhirnya kebinasaan. Matius 7:13-14 mengatakan : "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
  • Mereka mengira bahwa cara hidup demikian ini dari kehendak dirinya sendiri, keinginannya sendiri, tetapi sebetulnya mereka “diperbudak” dan "diperhamba" oleh setan. (Roma 7:18, Galatia 5:17, Yohanes 8:34). Namun bagi kita yang mengerti akan kebenaran. jangan lagi mau diperbudak oleh setan. Sudah seharusnya setiap orang Kristen bebas dari perhambaan setan dan menang di dalam Kristus. Tuhan Yesus telah menang untuk kita, terimalah kemenangan atas dosa dengan iman. Keinginan daging harus disalibkan dan dimatikan (Galatia 5:24; Kolose 3:5) dan dengan sukacita mau tunduk dan taat dipimpin oleh Roh Kudus seperti Paulus. Janganlah berjalan dalam cara hidup seperti beruang ini (1 Petrus 4:2). Orang yang berjalan menuruti hawa nafsunya akan masuk jerat iblis yang lebih dalam (Luk 21:34).
Mari kita perhatikan lagi Daniel 7:5. "Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak."

Perhatikan kalimat "berdiri pada satu sisi", hal ini mempunyai makna "pincang",  tidak lurus, tidak jujur. Karena orang yang berjalan menuruti hawa nafsunya itu tidak akan berjalan jujur, tetapi hidupnya bengkok (Filipi 2:15). Hawa nafsu itu tidak tahu aturan dan tidak jujur, selalu berdusta asal dapat menuruti kehendak dagingnya. Inilah ciri-ciri raja dosa, selalu berdusta, sombong dan lain-lain. Semua dosa itu sejenis, yaitu gelap dan tiap-tiap dosa akan beranakkan dosa- dosa yang lain lagi.

Pada ayat diatas juga disebutkan "tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya". Rusuk adalah gambaran seorang istri. Karena memang Tuhan menjadikan Hawa dari tulang rusuknya Adam sebagai pendampingnya. (Kejadian 2:22). Kita semua tentu setuju bahwa rusuk seharusnya ada di bagian dada, karena memang demikianlah adanya, bukan digigit dalam mulut. Digigit dalam mulut berarti mencerminkan kehidupan penikahan yang rusak, yang tidak wajar, dan tidak seperti yang seharusnya.

Binatang ini adalah binatang nubuatan di akhir zaman. Inilah ciri-ciri kerusakan kehidupan pernikahan di akhir zaman. Adapun kerusakan-kerusakan kehidupan pernikahan itu adalah :

1. MEMPUNYAI ISTRI LEBIH DARI SATU

Pernikahan dalam Kristen hanya memperbolehkan satu suami atau satu istri. Dalam Matius 19:6 dikatakan : "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Ayat ini dengan jelas mengatakan "dua menjadi satu", bukan "tiga menjadi satu" atau "empat menjadi satu". Dan dalam Ibrani 13:4 dengan jelas mengatakan "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah." 

Namun di akhir zaman, bagi orang-orang yang tidak percaya dan tidak memperdulikan Firman Tuhan, semua itu akan dilanggar. Artinya mereka akan mempunyai pasangan lebih dari satu, terlebih-lebih bagi seorang laki-laki akan memiliki istri lebih dari satu (Kejadian 6:2). Mereka kawin dan mengawinkan seperti binatang, lebih dari satu, dengan siapa saja yang disukainya, baik dalam pikiran dan dalam perbuatan.

Raja-raja dalam dosa ini penuh dengan kenajisan semacam ini. Dalam masyarakat umum, kebebasan dan kesempatan untuk mengulurkan hawa nafsu perzinahan seperti ini akan makin banyak, sehingga hampir semua rumah tangga terkena racunnya. Di mana-mana kehidupan pernikahan menjadi retak, pecah, cerai bahkan hancur berantakan.


Dalam rumah tangga Kristen, hal itu juga bisa terjadi jika tidak berdiri di dalam kebenaran Firman Tuhan, yaitu percaya dan sungguh-sungguh memegang rumus Firman Tuhan : “2 menjadi 1″ (Matius 19:6), tidak penuh dengan kuasa Roh Kudus, yang tidak dapat bertahan dalam zaman yang semakin rusak ini dan akhirnya ikut hancur.

Peganglah prinsip nikah ini dengan banyak berdoa dalam Roh, kalau tidak rumah tangga akan hanyut dalam arus perzinahan ini dan hancur, rohani hancur, akhirnya neraka yang menjadi tempatnya.

2. MENGUTAMAKAN NAFSU DAN KENIKMATAN

Dalam Daniel 7:5 dikatakan "...... dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak."

Mulut berfungsi untuk merasakan dan menikmati. Mereka mengambil istri hanya untuk dirasakan dengan hawa nafsunya saja, sebagai mangsa atau akibat perbudakan hawa nafsunya belaka. Sebab itu hidup nikah seperti ini tidak tahan lama, hanya sebentar saja, sebab nafsu itu cepat bosan. Rumah tangga menjadi tawar, rusak dan berantakan. Nafsu itu tidak stabil, tidak setia, tidak tetap, dapat cepat berubah. Baca 2 Samuel 13:15, habis manis sepah dibuang.

Nafsu itu seringkali tidak mengandung kasih. Nafsu dan Kasih itu tidak sama. Ingatlah akan laba-laba betina yang besar nafsunya tetapi tiada kasih. Ada sejenis binatang dari golongan laba-laba yang mempunyai naluri sex yang kuat, tetapi tidak mempunyai kasih. Laba-laba betinanya sangat kuat dan sangat besar dibandingkan dengan yang jantan (yang sangat kecil).

Pada waktu musim kawin, laba-laba jantan mendatangi sang betina; tetapi segera selesai, si jantan langsung melompat lari secepat kilat! Mengapa? Sebab kalau si jantan tidak lari, ia akan dibunuh dan dimakan oleh sang betina “kekasihnya” yang sangat lapar! Ada naluri sex (bahkan sangat besar) tetapi tidak ada kasih.

Definisi Kasih menurut dunia dan menurut Alkitab itu lain. Dunia sulit membedakan antara nafsu dan kasih. Tetapi Firman Tuhan memberikan definisi yang jelas tentang kasih/cinta ini (1 Korintus 13). Nafsu itu tidak dapat menunggu, egoistis, tidak berani korban, suka mencuri, tidak berjalan dalam terang, tidak tahu aturan dan seterusnya. Jangan hidup menuruti nafsu saja seperti beruang ini. Jangan meniru cara raja-raja dosa ini, kawin hanya berdasar- kan hawa nafsunya saja, sehingga lekas bosan lalu kawin berulang-ulang dan bersundal tanpa batas dan tanpa malu. Semua orang-orang yang akan menikah hendaknya memilih istri dalam hal yang kudus dan hormat (1 Tesalonika 4:4).

3. TERJADI PERCERAIAN

Dalam ayat yang sama, yaitu Daniel 7:5 dikatakan  ""...... dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya." Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tulang rusuk adalah gambaran seorang istri. Istri itu untuk dicintai dan dilindungi (Efesus 5:28-29), bukan untuk digigit. Istri bukan untuk digigit dan sewaktu-waktu diludahkan keluar. Istri itu seperti badan/tubuh bagi suami (yang menjadi kepala dari tubuh tersebut).

Kalau “kepala” dan “tubuh” dipisah, maka ia akan mati. Firman Tuhan tidak mengizinkan perceraian dengan alasan apapun juga (Matius 19:6). Perceraian itu dosa perzinahan dan jahat. Niat ceraipun tidak boleh, itu merusak keharmonisan dan ketenangan rumah tangga. Kalau hati sesudah penuh dengan dosa, lebih-lebih dosa perzinahan, maka kasih suami istri menjadi tawar. Dengan istri sendiri tidak cinta, tetapi “cinta” (=bernafsu) dengan perempuan lain. Kalau tidak ada kasih, tetapi dekat terus satu sama lain, maka akan timbul kebosanan, mudah salah faham, mudah berkelahi kemudian benci sehingga niat perceraianpun tumbuh makin kuat. Suami atau istri yang mempunyai niat cerai, (sebab dosa-dosa zinah sudah masuk), akan saling bergigit-gigitan terus, dan saling telan menelan.

Galatia 5:15. "Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan."

Percekcokan dalam rumah tangga adalah hal yang biasa jika hanya sebatas perselisihan kecil dan kesalahpahaman, dan tidak menjadi pemicu rusaknya keharmonisan rumah tangga atau pemicu terjadinya perceraian. Ayat diatas dengan jelas mengatakan bahwa akan ada percekcokan, tidak ada damai, selalu ribut dan berkelahi, saling menyakiti, seperti tulang-tulang rusuk yang digigit beruang ini, dan bahkan saling membunuh dan membinasakan. Ini keadaan yang tidak baik dan merupakan kehidupan pernikahan yang rusak.

Jangan saling menggigit, tapi saling mengasihi. Orang yang rusak kehidupan pernikahannya juga rusak hidup rohaninya. Dan ini kerusakan yang berat, sebab ini erat hubungannya dengan kerusakan hidup kekalnya.

Zinah itu dosa yang lain dari pada yang lain (1 Korintus 6:18, 2 Korintus 7:1), itu merusak rencana Allah yang indah dalam hidup seseorang (Kejadian 49:1-4; Matius 1:25). Taburlah hidup ini dalam kesucian, baik waktu bujang juga waktu sudah menikah, maka kita akan heran dan penuh syukur melihat penuaian yang indah dari Tuhan (Galatia 6:7-8).

Di akhir zaman, hal perzinahan sudah menjadi umum dan menjadi "kebudayaan baru”, yaitu kebudayaan hawa nafsu, kebudayaan porno, kebudayaan daging. Akan ada banyak kesempatan untuk menuruti hawa nafsu, sebab ini sudah menjadi kebudayaannya bahkan menjadi kemuliaannya (Filipi 3:19). Kalau tidak di rem oleh Allah (dengan penyakit-penyakit yang hebat seperti AIDS, Hepatitis-B dan lain-lain, sesuai dengan nubuatan Firman Tuhan dalam Wahyu 2:22, maka lebih banyak lagi orang-orang beriman yang gugur dalam kebudayaan dosa yang hebat di akhir zaman ini.

Wahyu 2:22. "Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu."

Bagi kita yang sudah mengerti kebenaran Firman Tuhan, jangan lagi mengikuti orang-orang yang melakukan dosa, seperti yang dikatakan dalam Keluaran 23:2a "Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan." Keluarlah dari segala kebudayaan yang bejat ini, supaya jangan terkena hukumannya bersama-sama dengan mereka yang melakukannya.

Wahyu 18:4. "Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya."

Dari ayat diatas, Tuhan dengan jelas memberikan perintah kepada kita agar kita tidak mengambil bagian dalam dosa-dosa itu, agar kita tidak terkena hukuman dan malapetaka. Jangan pernah sekalipun menjamah, mencoba atau mencicipi dosa itu, karena nanti akan terjerat di dalamnya, tidak dapat lepas lagi dan itu berarti binasa selama-lamanya.

Memang tidak mudah hidup melawan arus. Ikan yang hidup yang mempunyai sirip dan sisik (Imamat 11) dapat hidup melawan arus, tetapi ikan yang mati akan hanyut terbawa arus. Begitu juga orang-orang yang rohaninya mati (sekalipun masih mengaku Kristus) akan hanyut dalam arus kebudayaan dosa yang bejat ini, hanyut dan binasa. Tetapi orang-orang beriman yang dipimpin Roh, ia dapat hidup melawan arus dunia yang najis ini.

4. MENGIKUTI ARUS DUNIAWI

Masih dalam Daniel 7:5 "...... Ayo, makanlah daging banyak-banyak." Perhatikan perkataan "Ayo" pada ayat diatas. Ini adalah perkataan ajakan untuk mengikuti dosa. Dan dorongan itu akan makin bertambah-tambah kuat di mana- mana di seluruh dunia, dalam segala segi hidup.

Saat ini banyak sekali rangsangan dan godaan hawa nafsu yang nyata-nyata dan tidak malu-malu. Gambar-gambar, film-film, video, percakapan dan pergaulan porno, semua penuh dengan perangsangan-perangsangan. Hampir kebanyakan rekreasi dan hiburan dalam dunia ini “bernafas porno” sehingga di mana-mana orang dirangsang terus menerus. Apalagi manusia itu lemah, tidak mempunyai cukup kemampuan untuk menguasai hawa nafsunya sendiri, bahkan manusia itu budak hawa nafsunya. Tidak heran kalau semua orang rusak, juga orang-orang Kristen yang “mati”.

5. HIDUP DALAM KEDAGINGAN

Slogan orang-orang akhir zaman, melahap daging sebanyak-banyaknya, terus menerus menuruti daging dan nafsunya dengan rakus. Mereka selalu dipimpin oleh hawa nafsunya, baik dalam berkata-kata dan bersikap, baik dalam bekerja dan berpikir, dalam rencana dan angan- angannya, bahkan dalam segala perbuatannya. Apalagi iblis sudah membuka jalan sehingga ada kesempatan yang limpah untuk hidup dalam kedagingan. Segala macam dosa dilegalisir, diizinkan, diresmikan, bahkan orang berlomba-lomba merebutnya menjadi kemuliaannya (Filipi 3:19) sehingga kesempatan untuk hidup sebagai binatang makin terbuka amat luas.


Hanya hidup yang beralas dalam Firman Tuhan serta doa dalam Roh dan kebenaran yang dapat menyelamatkan kita dari kejatuhan. Nuh taat kepada Firman Tuhan dengan segenap hatinya, sebab itu ia sekeluarga terpelihara (Kejadian 6:22). Tetapi hidup seperti ini bagi ukuran orang pada zamannya dianggap seperti orang gila; sehari-harian hanya membangun kapal untuk bahaya yang tidak tampak.

Begitu juga dengan orang-orang beriman pada akhir zaman ini, hidupnya penuh dengan usaha membangun kapal rohani untuk kehidupan kekal yang belum kelihatan secara kasat mata. Hanya orang-orang semacam ini yang dapat lepas dari pengaruh dunia yang jahat. Orang yang tidak mau menjadi “gila” seperti Nuh akan menjadi gila dalam dosa-dosa orang dunia. Betapa sukarnya bertahan dalam masa- masa yang jahat ini, bagi orang yang hanya “asal selamat”. Sebab mereka hanya membangun hidup jasmaninya dan tidak mau membangun kapal rohaninya seperti Nuh (Matius 19:23).

Jangan ikut cara hidup “melahap daging sebanyak-banyaknya”, nanti mabuk, pasti jatuh dan binasa. Jangan ingin, jangan dijamah, larilah daripadanya dan masuklah dalam kesu- kaan anggur yang baru dari Rohkudus dan FirmanNya (1 Tesalonika 5:22, 2 Korintus 6:17).


Bagaimana caranya kita menghadapi hari-hari yang akan datang yang jenuh dengan segala macam dosa, termasuk dosa-dosa sex ini. Kita akan melihat ada 2 golongan yang dapat menjadi contoh bagi kita, yaitu:

  1. Golongan yang tetap mau menuruti hawa nafsunya dan melawan Allah, akhirnya akan binasa dan dibuang ke Neraka kekal.
  2. Golongan yang lain, yiatu yang tetap memelihara kesuciannya sehingga tumbuh dalam rencana Allah yang indah-indah. Juga termasuk orang-orang yang rusak tetapi mau sungguh-sungguh bertobat sehingga hidupnya yang luka dan rusak diperbaiki dan ia masih dapat menikmati hidup yang bahagia di dalam Tuhan sampai kekal selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga.

A. KERAS HATI DI DALAM HAWA NAFSUNYA

Markus 6:17. "Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri."


Herodias adalah seorang perempuan yang cantik, genit dan jahat, penuh dengan ketamakan yang keji. Herodes adalah raja yang jaya, besar dan berkuasa, tetapi sangat bengis. Mula-mula Herodiah adalah istri Filipus, yaitu saudara Herodes. Tetapi Herodias yang tamak yakin kalau ia menjadi istri Herodes (yang lebih besar dari suaminya yang sekarang, yaitu saudara Herodes) dan ia akan lebih senang. Memang orang berdosa itu selalu kena tipu oleh setan. Mereka mengira dengan banyak uang dan kuasa ia akan menjadi lebih bahagia sekalipun harus menempuh jalan maksiat. Sebab itu Herodias “pindah” dengan begitu gampang, dari Filipus kepada Herodes. Memang perasaan hatinya sudah rusak, asal senang, semua jalan dihalalkan, inilah kesesatan orang yang gila hormat, gila kedudukan, gila kekayaan (gila = ikatan !!!).

Yohanes Pembaptis datang menegur dan Herodes yang jahat itu mulai gelisah, tetapi Herodias sama sekali tidak peduli, bahkan ia memaksa Herodes untuk menangkap Yohanes. Lalu Herodias mencari jalan untuk membunuh Yohanes dan akhirnya ia berhasil mendapatkan kepala Yohanes di atas baki (hanya kepala, tanpa tubuh, kaki dan tangan!).

Ini orang yang gelap mata,  sebab menuruti hawa nafsunya, jadi begitu kejam. Ingin harta, ingin kuasa dan kedudukan, ingin kemewahan lalu menjual diri, selagi masih laku, sebelum layu. Memang manusia diciptakan sebagai mahluk yang bebas, boleh berbuat sesuka hatinya, tetapi satu kali kelak ia harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya di hadapan pengadilan Allah untuk kekal!

Orang-orang di dunia saat ini semakin banyak yang seperti Herodes dan Herodias ini, sebab mereka tidak mau berhenti menuruti hawa nafsunya, seperti binatang yang tidak tahu malu dan tidak tahu batas. Banyak orang mengira bahwa dirinya bukan seperti itu. Tetapi makin lama akan ternyata bahwa benih-benih Herodes dan Herodias itu ada dalam tabiat manusia!

Memang tumbuhnya tidak sama, tetapi kalau tumbuh terus, semua akan menjadi gelap mata, atau “gila” seperti Herodes dan Herodias!

Justru di akhir zaman ini, dengan teknologi yang canggih, kemakmuran yang meningkat dengan liburan setiap Sabtu Minggu dan dengan segala perangsangan dan dorongan dosa yang kuat, hampir semua orang akan terjerumus ke jalan Herodes dan Herodias. Kecuali kalau ia mau percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia akan bebas dari segala pengaruh jahat ini.

Percayalah kepada Tuhan Yesus, maka kita akan disucikan sehingga terlepas dari hidup yang pahit, menderita dan tersiksa seperti orang-orang “binatang” yang dipimpin hawa nafsunya ini. Hidup seperti binatang ini bukanlah hidup yang bahagia. Sesungguhnya hidup dalam dosa seperti ini adalah hidup yang menderita, gelisah dan tiada damai yang sesungguhnya, sebab api neraka sudah pasti baginya, belum lagi hukuman Allah selama di dunia seperti Kanker dan AIDS, mati mendadak dan dibunuh orang!

Hidup seperti Herodes dan Herodias sekalipun mewah, itu tidak akan bahagia. Percayalah akan Tuhan Yesus maka hidup kita akan menang atas dosa dan hawa nafsu, sehingga tidak dirusakkan pengaruh dosa yang limpah ini dan tetap bahagia sampai sesudah matipun, di Surga yang indah dan kekal selama-lamanya.

B. BAHAGIA DAN SUCI DI DALAM TUHAN

Ada orang yang luka dan rusak hidupnya, tetapi sebab mau bertobat dan percaya kepada Tuhan, Tuhan menyembuhkannya dan ia masih dapat berbahagia di dunia dan di Surga. Salah satu contoh orang semacam itu ialah raja Daud.

Mula-mula matanya tidak pernah puas melihat dan menuruti nafsunya, sebab itu hidup dan rumah tangganya rusak. Anak dengan anak memperkosa, berbunuh-bunuhan, tidak terdidik, kacau balau sehingga seluruh kerajaan juga kacau balau sebab keluarga Daud sendiri kacau akibat terlalu banyak mengejar perempuan.

Semua ini karena nafsunya yang terus dituruti. tetapi sesudah ditegur nabi Natan, ia sadar dan sungguh- sungguh bertobat.

2 Samuel 12:13-14. "Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

Sesudah bertobat ia mulai memakai imannya untuk mengalahkan nafsunya, sehingga hidup yang suci dan bahagia mulai bersemi lagi, dan luka-lukanya mulai sembuh, bahkan tabiatnya yang rusak berubah menjadi baru. Memang kerusakan dosa yang berat seringkali menghancurkan rencana Allah yang indah-indah di dalam kehidupan anak-anak Allah, sehingga masa depannya rusak sama sekali.

Ada seorang penderita AIDS yang bertobat sungguh-sungguh, tetapi Tuhan membiarkannya mati sebab waktu dan kesempatannya sudah diobral habis dalam nafsu-nafsu dosanya. Meskipun ia mati, dosanya sudah diampuni dan jiwanya selamat. Kalau waktunya masih ada, Tuhan akan dan sanggup menyembuhkan sekalipun dari maut (1 Petrus 2:24).

Bertobatlah dan percayalah kepada Tuhan sebelum habis waktu dan kesempatan kita. Bawa semua luka-luka dan kerusakan hidup saudara kepada Tuhan, ia penuh kasih dan pengampunan, asalkan kita mau bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus dengan sungguh- sungguh.

Pemuda-pemudi yang sudah salah jalan, bertobatlah kepada Tuhan, percayalah kepada Tuhan Yesus, supaya jangan seluruh masa depan saudara rusak total. Bertobatlah sekarang sebelum hati saudara menjadi keras oleh tipu daya kemanisan racun dosa. Tuhan masih akan membuat suatu hidup yang baik dan Ia akan memberkati bahkan sampai kekal di Surga. Rumah tangga yang rusak, penuh kebencian, tidak dapat mengampuni satu sama lain, sudah hampir mau bercerai atau sudah bercerai, bertobatlah. Jangan terus dengan hidup yang pahit di dalam dosa. Percayalah pada Tuhan Yesus, Dia sanggup memperbaharui hidup yang rusak. Kalau kita masih hidup, itu berarti masih ada kesempatan untuk bertobat dan mengalami kasih Allah yang luarbiasa!


Percayalah akan Tuhan Yesus, maka Tuhan akan mengubah hidup kita menjadi baru, bebas dari dosa dan nafsu-nafsunya, lalu Tuhan akan membangun kembali hidup kita di atas puing-puing yang berserakkan ini. Sesudah percaya, datanglah ke Gereja yang benar, yang melepaskan orang dari dosa dan mengajarkan segenap kebenaran Allah.

Bergabunglah dengan orang-orang yang sudah dilepaskan oleh Tuhan Yesus supaya saling menguatkan dan hidup ini akan menjadi bahagia! Saudara yang sunggug-sungguh mau percaya kepada Tuhan Yesus, berdoalah dengan segenap hati.




@



Popular This Week

KONDISI PERNIKAHAN DI AKHIR ZAMAN