Cerpen Kristen - Jangan Suka Gosip

Seseorang menceritakan gosip mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh lingkungan mengetahui ceritanya. Tetangganya tentu saja sakit hati. Beberapa hari kemudian, gosip itu tidak benar. Dia menyesal, lalu ia datang kepada orang bijak untuk mencari tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya.

"Pergilah ke pasar", kata orang bijak itu. "Belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng dan buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang".

Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip tetap melakukan apa yang disarankan orang bijak.

Keesokan harinya orang tersebut melaporkan apa yang sudah dilakukannya. Orang bijak itu berkata lagi, "Sekarang pergilah dan kumpulkan kembali semua bulu ayam yang kau buang kemarin dan bawa kepadaku".

Orang itu segera menyusuri jalan yang sama, namun angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru. Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dengan tiga tangkai bulu.

"Lihat kan?", kata orang bijak itu. "Sangat mudah melemparkannya, namun tak mungkin mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gosip, tak sulit menyebarluaskannya, namun sekali gosip terlempar, tujuh ekor kuda pun tak dapat menariknya kembali".

Ingat, hidup dan mati seseorang dikuasai lidah.
Siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Lidah memang anggota tubuh yang kecil, tapi sangat besar kuasanya. 
Bila salah menggunakannya, hancur semua yang di sekitar kita.

Lidah yang lembut adalah pohon kehidupan, tapi lidah yang jahat melukai hati.
Jagalah Mulut dan Lidah Kita
 




@



Popular This Week

Cerpen Kristen - Jangan Suka Gosip