Tomi adalah seorang pimpinan sebuah perusahaan di Jakarta, tiba di rumahnya jam 9 malam. Tidak sepert biasanya, anaknya, Dinda, umur 9 tahun membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
"Kok, belum tidur?", sapa Tomi.
"Aku nunggu Papa pulang, karena aku mau tanya, Berapa sih gaji Papa?"
"Kamu hitung ya, tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar 400.000. Tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji Papa...hayooo?"
Dinda menjawab : "Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 untuk 10 jam, berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong?"
"Wah, pinter kamu. Sekarang cuci kaki, terus tidur ya...!!!"
"Papa, aku boleh pinjam 5.000 gak?"
"Sudah, gak usah macam-macam. Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah..."
"Tapi Papa…"
"Papa bilang tidur...!!!"
Dinda pun lari menuju kamarnya sedih.
Usai mandi, Tomi menyesali kekesalannya, menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang uang 15.000.
Sambil mengelus kepala Dinda, Tomi berkata, "Maafin Papa ya. Papa sayang sama Dinda. Tapi buat apa sih minta uang sekarang?"
"Papa, aku gak minta uang. Aku hanya pinjam, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini."
"lya, iya, tapi buat apa?"
"Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit aja. Mama sering bilang, waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada 15.000. Karena Papa 1 jam dibayar 40.000, maka setengah jam aku harus ganti 20.000. Duit tabunganku kurang 5.000,
makanya aku mau pinjam dari Papa", kata Dinda polos.
Tomi pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan haru.
Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.
Ternyata kebahagiaan keluarga terletak pada kualitas waktu yang dia berikan, kehadiran seorang ayah yang nyata.
PESAN MORAL
Bagi dunia, Anda "hanya" seseorang, tapi bagi seseorang Anda adalah DUNIA-nya.
"Kok, belum tidur?", sapa Tomi.
"Aku nunggu Papa pulang, karena aku mau tanya, Berapa sih gaji Papa?"
"Kamu hitung ya, tiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar 400.000. Tiap bulan rata-rata 22 hari kerja, kadang Sabtu masih lembur. Berapa gaji Papa...hayooo?"
Dinda menjawab : "Kalo 1 hari Papa dibayar 400.000 untuk 10 jam, berarti 1 jam Papa digaji 40.000 dong?"
"Wah, pinter kamu. Sekarang cuci kaki, terus tidur ya...!!!"
"Papa, aku boleh pinjam 5.000 gak?"
"Sudah, gak usah macam-macam. Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah..."
"Tapi Papa…"
"Papa bilang tidur...!!!"
Dinda pun lari menuju kamarnya sedih.
Usai mandi, Tomi menyesali kekesalannya, menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang uang 15.000.
Sambil mengelus kepala Dinda, Tomi berkata, "Maafin Papa ya. Papa sayang sama Dinda. Tapi buat apa sih minta uang sekarang?"
"Papa, aku gak minta uang. Aku hanya pinjam, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini."
"lya, iya, tapi buat apa?"
"Aku nunggu Papa dari jam 8 mau ajak Papa main ular tangga 30 menit aja. Mama sering bilang, waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada 15.000. Karena Papa 1 jam dibayar 40.000, maka setengah jam aku harus ganti 20.000. Duit tabunganku kurang 5.000,
makanya aku mau pinjam dari Papa", kata Dinda polos.
Tomi pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan haru.
Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.
Ternyata kebahagiaan keluarga terletak pada kualitas waktu yang dia berikan, kehadiran seorang ayah yang nyata.
PESAN MORAL
Bagi dunia, Anda "hanya" seseorang, tapi bagi seseorang Anda adalah DUNIA-nya.
@
Tagged @ Cerpen Kristen